Gubernur Kalteng Dampingi Presiden Tinjau Lokasi Alternatif Ibu Kota
A
A
A
PALANGKARAYA - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran hadir menemani Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam setiap kunjungan dan agenda yang dilakukan Presiden di Kalimantan Tengah.
Presiden Jokowi tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (7/5/2019). Selama di Palangka Raya Presiden Joko Widodo melakukan serangkaian kegiatan.
Malam hari usai berbuka puasa, Presiden melaksanakan ibadah Salat Tarawih di Masjid Darul Arqam, komplek Perguruan Muhammadiah bersama Gubernur Kalteng dan sejumlah pejabat lainnya.
"Tadi sudah meninjau di Provinsi Kalimantan Timur dan rencananya besok akan diantar oleh Bapak Gubernur Kalteng untuk melihat satu atau dua lokasi calon Ibu Kota dari atas dan dari darat, terkait lokasinya besok kita liat, saya juga baru mau diantar oleh bapak Gubernur, nanti kita liat sama-sama bagaimana lokasinya", ucap Presiden Jokowi usai melaksanakan Salat Tarawih.
Usai melaksanakan Ibadah Salat Isya dan Tarawih, Presiden bersama Gubernur Kalteng langsung menuju ke pusat perbelanjaan Mega Town Square, Jalan Yos Sudarso Nomor 57, Palangka Raya untuk menyapa warga dan melakukan santap malam di salah satu restoran.
Para pengunjung Mega Town Square yang tidak mengetahui kedatangan Presiden histeris dan langsung mengerumuni untuk sekadar bersalaman atau berfoto bersama orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
Hari kedua di Pulau Kalimantan, Rabu (8/5/2019), Presiden kembali meninjau lokasi yang menjadi alternatif Ibu Kota Negara RI. Presiden bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan rombongan bertolak menuju Kabupaten Gunung Mas.
Sebelum menuju Gunung Mas Presiden sempat menyambangi Tugu Soekarno yang merupakan batu pertama pembangunan Kota Palangka Raya pada 17 Juli 1957. Batu tersebut diletakkan oleh Presiden Pertama RI Ir Soekarno.
Seperti diketahui Kabupaten Gunung Mas digadang-gadang menjadi salah satu alternatif lokasi Ibu Kota Negara RI. Datang menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU, Presiden Joko Widodo tiba pukul 10.40 di helipad yang berada di Kabupaten Gunung Mas.
Presiden kemudian meninjau Desa Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Tepat di atas bukit Nyuling yang tak jauh dari ibu kota kecamatan, Presiden memperhatikan dengan seksama lokasi yang rencananya akan di jadikan ibu kota yang baru.
Presiden Jokowi menyebut lahan di Kabupaten Gunung Mas siap jika dijadikan lokasi ibu kota negara yang baru.
"Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap", ucap Presiden.
Sekitar pukul 12.50 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan meninggalkan Kalimantan Tengah melalui Bandara Tjilik Riwut menuju Ibu Kota Jakarta.
Kunjungan Presiden Jokowi ke sejumlah lokasi calon ibu kota dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kelayakan wilayah-wilayah tersebut.
Nantinya, tim khusus akan kembali berkunjung untuk melakukan kajian dan kalkulasi mengenai kelayakannya sebelum pada akhirnya diambil keputusan.
Terkait rencana pemindahan ibu kota, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main terkait rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di hadapan para kepala lembaga tinggi negara saat acara buka puasa bersama di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Kita serius dalam hal ini karena sejak 3 tahun yang lalu sebetulnya ini telah kita bahas internal. Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bappenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan juga dari sisi lingkungan," ujar Presiden.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan beberapa hal penting saat menghadiri undangan Kantor Staf Presiden sebagai narasumber dalam diskusi media, dengan topik "Rencana Pemindahan Ibukota", bertempat di Ruang Rapat Umum, Gedung Bina Graha, Jakarta.
"Selaku Wakil Pemerintah Pusat di daerah, Saya sudah cadangkan dan amankan dan siap menyukseskan rencana revolusioner pembangunan Ibu Kota Pemerintahan NKRI dari visi Nawacita Presiden Joko Widodo", ucap Gubernur Sabran. (Sigit Dzakwan)
Presiden Jokowi tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (7/5/2019). Selama di Palangka Raya Presiden Joko Widodo melakukan serangkaian kegiatan.
Malam hari usai berbuka puasa, Presiden melaksanakan ibadah Salat Tarawih di Masjid Darul Arqam, komplek Perguruan Muhammadiah bersama Gubernur Kalteng dan sejumlah pejabat lainnya.
"Tadi sudah meninjau di Provinsi Kalimantan Timur dan rencananya besok akan diantar oleh Bapak Gubernur Kalteng untuk melihat satu atau dua lokasi calon Ibu Kota dari atas dan dari darat, terkait lokasinya besok kita liat, saya juga baru mau diantar oleh bapak Gubernur, nanti kita liat sama-sama bagaimana lokasinya", ucap Presiden Jokowi usai melaksanakan Salat Tarawih.
Usai melaksanakan Ibadah Salat Isya dan Tarawih, Presiden bersama Gubernur Kalteng langsung menuju ke pusat perbelanjaan Mega Town Square, Jalan Yos Sudarso Nomor 57, Palangka Raya untuk menyapa warga dan melakukan santap malam di salah satu restoran.
Para pengunjung Mega Town Square yang tidak mengetahui kedatangan Presiden histeris dan langsung mengerumuni untuk sekadar bersalaman atau berfoto bersama orang nomor satu di Republik Indonesia ini.
Hari kedua di Pulau Kalimantan, Rabu (8/5/2019), Presiden kembali meninjau lokasi yang menjadi alternatif Ibu Kota Negara RI. Presiden bersama Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan rombongan bertolak menuju Kabupaten Gunung Mas.
Sebelum menuju Gunung Mas Presiden sempat menyambangi Tugu Soekarno yang merupakan batu pertama pembangunan Kota Palangka Raya pada 17 Juli 1957. Batu tersebut diletakkan oleh Presiden Pertama RI Ir Soekarno.
Seperti diketahui Kabupaten Gunung Mas digadang-gadang menjadi salah satu alternatif lokasi Ibu Kota Negara RI. Datang menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU, Presiden Joko Widodo tiba pukul 10.40 di helipad yang berada di Kabupaten Gunung Mas.
Presiden kemudian meninjau Desa Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah. Tepat di atas bukit Nyuling yang tak jauh dari ibu kota kecamatan, Presiden memperhatikan dengan seksama lokasi yang rencananya akan di jadikan ibu kota yang baru.
Presiden Jokowi menyebut lahan di Kabupaten Gunung Mas siap jika dijadikan lokasi ibu kota negara yang baru.
"Kalau dari sisi keluasan, di sini mungkin paling siap. Mau minta 300 ribu hektare ya siap di sini. Kalau kurang masih tambah lagi juga siap", ucap Presiden.
Sekitar pukul 12.50 WIB, Presiden Jokowi beserta rombongan meninggalkan Kalimantan Tengah melalui Bandara Tjilik Riwut menuju Ibu Kota Jakarta.
Kunjungan Presiden Jokowi ke sejumlah lokasi calon ibu kota dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kelayakan wilayah-wilayah tersebut.
Nantinya, tim khusus akan kembali berkunjung untuk melakukan kajian dan kalkulasi mengenai kelayakannya sebelum pada akhirnya diambil keputusan.
Terkait rencana pemindahan ibu kota, Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa pemerintah tidak main-main terkait rencana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi di hadapan para kepala lembaga tinggi negara saat acara buka puasa bersama di Istana Negara beberapa waktu lalu.
"Kita serius dalam hal ini karena sejak 3 tahun yang lalu sebetulnya ini telah kita bahas internal. Kemudian 1,5 tahun yang lalu kami minta Bappenas untuk melakukan kajian-kajian yang lebih detail baik dari sisi ekonomi, sosial-politik, dan juga dari sisi lingkungan," ujar Presiden.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan beberapa hal penting saat menghadiri undangan Kantor Staf Presiden sebagai narasumber dalam diskusi media, dengan topik "Rencana Pemindahan Ibukota", bertempat di Ruang Rapat Umum, Gedung Bina Graha, Jakarta.
"Selaku Wakil Pemerintah Pusat di daerah, Saya sudah cadangkan dan amankan dan siap menyukseskan rencana revolusioner pembangunan Ibu Kota Pemerintahan NKRI dari visi Nawacita Presiden Joko Widodo", ucap Gubernur Sabran. (Sigit Dzakwan)
(sms)