Bupati Sleman Dukung Cara Menghafal Alquran dengan Metode Tikrak
A
A
A
SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo mendukung metode Tikrak untuk menghafal Alquran yang diperkenalkan Yayasan Sahabat Alquran Nusantara DIY. Dia berharap metode ini memudahkan dan mempercepat menghafal Alquran.
“Karena itu kami memberikan apresiai kepada Yayasan Sahabat Alquran Nusantara yang telah ikut menyebarluaskan pendidikan Alquran di Sleman,” ungkap Sri Purnomo dalam sambuatnnya saat kegiatan pengenalan menghafal Quran dengan metode Tikrak di masjid Agung Sleman, Kamis (7/3/2019).
Pemkab Sleman pun bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Alquran Nusantara DIY untuk mengenalkan cara menghafal Alquran dengan metode Tikrak. Metode Tikrak merupakan metode menghafal Alquran dengan cara menggulang bacaan berkali-kali. Ada 200 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pembina Yayasan Sahabat Alquran Nusantara DIY Ahmad Nur Umam mengatakan, metode Tikrar lebih fokus pada praktik bukan teori. Untuk mempermudah proses menghafal juga difasilitasi dengan buku khusus membaca Alquran.
Hal tersebut yang membedakan dengan metode Tikrar dengan metode menghafal Alquran lainnya. “Saya berharap dengan metode ini masyarakat akan semakin tertarik untuk menghafal Alquran,” katanya.
Menurut Ahmad dalam praktek menghafal dengan metode Tikrar dapat dilakukan secara berkelompok yang tediri dari 5-10 orang atau perorangan. Dengan metode berkelompok setiap anggotanya bergantian membaca ayat Alquran dan anggota lainnya mendengarkan.
“Karena itu kami memberikan apresiai kepada Yayasan Sahabat Alquran Nusantara yang telah ikut menyebarluaskan pendidikan Alquran di Sleman,” ungkap Sri Purnomo dalam sambuatnnya saat kegiatan pengenalan menghafal Quran dengan metode Tikrak di masjid Agung Sleman, Kamis (7/3/2019).
Pemkab Sleman pun bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Alquran Nusantara DIY untuk mengenalkan cara menghafal Alquran dengan metode Tikrak. Metode Tikrak merupakan metode menghafal Alquran dengan cara menggulang bacaan berkali-kali. Ada 200 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Pembina Yayasan Sahabat Alquran Nusantara DIY Ahmad Nur Umam mengatakan, metode Tikrar lebih fokus pada praktik bukan teori. Untuk mempermudah proses menghafal juga difasilitasi dengan buku khusus membaca Alquran.
Hal tersebut yang membedakan dengan metode Tikrar dengan metode menghafal Alquran lainnya. “Saya berharap dengan metode ini masyarakat akan semakin tertarik untuk menghafal Alquran,” katanya.
Menurut Ahmad dalam praktek menghafal dengan metode Tikrar dapat dilakukan secara berkelompok yang tediri dari 5-10 orang atau perorangan. Dengan metode berkelompok setiap anggotanya bergantian membaca ayat Alquran dan anggota lainnya mendengarkan.
(wib)