Jembatan Kali Keruh Ambruk, Aktifitas Warga Pekalongan Terganggu
A
A
A
PEKALONGAN - Jembatan Kali Keruh yang putus di Kabupaten Pekalongan Jateng dialokasikan anggaran Rp18 miliar untuk memperbaikinya. Jembatan yang telah ambruk itu masih menjadi pilihan warga dan guru-guru untuk melintas meski harus mempertaruhkan nyawa.
Atik, seorang guru honorer asal Desa Loragung Kacamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, rela mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan putus itu untuk mengajar. Bahkan, kisahnya yang nekat menaiki tangga untuk melintasi jembatan sempat viral dan menjadi pembicaraan warganet.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela mengunjungi korban banjir, menyempatkan meninjau lokasi jembatan Kali Keruh. Dia memerintahkan dinas terkait termasuk kepada Pemkab Pekalongan untuk membuatkan Bailey, jembatan darurat yang terbuat dari besi.
"Saya minta jembatan darurat segera dibuat. Dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya yang sangat membahayakan," kata Ganjar, Rabu (30/1/2019).
Pembuatan Bailey lanjut dia tidak membutuhkan waktu lama. Setidaknya, paling lama satu bulan jembatan Bailey dapat terpasang. Ganjar juga mendengarkan cerita dari warga maupun guru-guru yang harus naik-turun tangga agar bisa menyeberangi sungai.
"Lihat saja cerita ibu Atik dan ibu Dwi tadi, mereka menantang maut hanya untuk menyeberang sungai demi mengajar. Tentu saya sangat mengapresiasi dan alasan ini pula yang membuat pembuatan jembatan darurat harus dipercepat," tambahnya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, pihaknya juga akan mempercepat pembangunan Jembatan Kali Keruh Pekalongan. Dia memastikan bahwa pembangunan jembatan yang ambrol diterjang banjir itu akan dilakukan tahun ini.
"Tahun ini saya pastikan jembatan Kali Keruh dibangun, kami percepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu," tambahnya.
Anggaran sebesar Rp17 miliar sudah disiapkan Pemprov Jateng untuk membangun kembali jembatan penghubung Pekalongan-Pemalang tersebut. Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp18 miliar.
"Nanti yang Rp1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud," imbuh Ganjar.
Pembangunan Jembatan Kali Keruh lanjut Ganjar akan menjadi prioritas. Tahun ini, pembangunan harus selesai, karena anggaran yang digunakan masuk tahun anggaran 2019. Meski dituntut cepat, namun politikus PDIP itu tetap menekankan pentingnya menjaga integritas. Dia mewanti-wanti agar tidak ada yang main-main dalam pembangunan jembatan.
"Saya minta lelangnya tidak ada yang main-main, integritas dijaga kalau perlu dipelototi agar tidak ada pelanggaran. Masyarakat silahkan ikut diawasi, kalau ada hal yang tidak baik, langsung laporkan ke saya," pungkasnya.
Atik, seorang guru honorer asal Desa Loragung Kacamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, rela mempertaruhkan nyawanya melintasi jembatan putus itu untuk mengajar. Bahkan, kisahnya yang nekat menaiki tangga untuk melintasi jembatan sempat viral dan menjadi pembicaraan warganet.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela mengunjungi korban banjir, menyempatkan meninjau lokasi jembatan Kali Keruh. Dia memerintahkan dinas terkait termasuk kepada Pemkab Pekalongan untuk membuatkan Bailey, jembatan darurat yang terbuat dari besi.
"Saya minta jembatan darurat segera dibuat. Dengan jembatan darurat itu, maka masyarakat akan nyaman saat melintasi jembatan. Tidak seperti sekarang, masyarakat harus naik turun tangga demi menyeberang ke sisi sungai lainnya yang sangat membahayakan," kata Ganjar, Rabu (30/1/2019).
Pembuatan Bailey lanjut dia tidak membutuhkan waktu lama. Setidaknya, paling lama satu bulan jembatan Bailey dapat terpasang. Ganjar juga mendengarkan cerita dari warga maupun guru-guru yang harus naik-turun tangga agar bisa menyeberangi sungai.
"Lihat saja cerita ibu Atik dan ibu Dwi tadi, mereka menantang maut hanya untuk menyeberang sungai demi mengajar. Tentu saya sangat mengapresiasi dan alasan ini pula yang membuat pembuatan jembatan darurat harus dipercepat," tambahnya.
Lebih lanjut Ganjar menerangkan, pihaknya juga akan mempercepat pembangunan Jembatan Kali Keruh Pekalongan. Dia memastikan bahwa pembangunan jembatan yang ambrol diterjang banjir itu akan dilakukan tahun ini.
"Tahun ini saya pastikan jembatan Kali Keruh dibangun, kami percepat agar aktivitas masyarakat tidak terganggu," tambahnya.
Anggaran sebesar Rp17 miliar sudah disiapkan Pemprov Jateng untuk membangun kembali jembatan penghubung Pekalongan-Pemalang tersebut. Sebenarnya, pembangunan jembatan membutuhkan anggaran Rp18 miliar.
"Nanti yang Rp1 miliar biar ditanggung Bupati Pekalongan. Prinsipnya gotong royong dalam menanggulangi bencana ini harus terus terwujud," imbuh Ganjar.
Pembangunan Jembatan Kali Keruh lanjut Ganjar akan menjadi prioritas. Tahun ini, pembangunan harus selesai, karena anggaran yang digunakan masuk tahun anggaran 2019. Meski dituntut cepat, namun politikus PDIP itu tetap menekankan pentingnya menjaga integritas. Dia mewanti-wanti agar tidak ada yang main-main dalam pembangunan jembatan.
"Saya minta lelangnya tidak ada yang main-main, integritas dijaga kalau perlu dipelototi agar tidak ada pelanggaran. Masyarakat silahkan ikut diawasi, kalau ada hal yang tidak baik, langsung laporkan ke saya," pungkasnya.
(pur)