4 Warga Probolinggo Tewas Tersetrum saat Banjir

Sabtu, 19 Januari 2019 - 16:14 WIB
4 Warga Probolinggo Tewas Tersetrum saat Banjir
4 Warga Probolinggo Tewas Tersetrum saat Banjir
A A A
PROBOLINGGO - Empat warga Jalan Sunan Kalijaga RT 2/1, Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), tewas tersetrum saat banjir, Jumat 18 Januari 2019 malam. Keempat korban, adalah Sri Wahyuni alias Bu Sumi (42), pasangan suami istri Joko Sandy (33) dan Elistya Hutahuruk (33), serta Totok (55).

"Mereka tersetrum massal akibat korsleting listrik saat lampu penerangan jalan hingga menyebabkan empat orang meninggal dunia," kata Lurah Jati, Endah Dwi Kumalasari di Kota Probolinggo, Sabtu (19/1/2019). (Baca juga: Tanggul Sungai Jebol, Banjir Meluas ke Kota Pasuruan ).

Endah menceritakan, kejadian tragis ini bermula ketika Sri Wahyuni memegang tiang rumahnya yang terbuat dari besi, kemudian terjatuh dan spontan berteriak. Mendengar teriakan itu, Joko Sandy mendekatinya untuk menolong dengan memegang besi dan membantu korban. Namun Joko juga terjatuh.

Melihat kondisi suaminya, sang istri Elistya Hutahuruk berniat menolong yang tanpa sengaja juga memegang tiang tersebut. Tidak selang beberapa lama, korban Totok juga melakukan percobaan untuk menolong para korban namun kembali terjatuh disertai dengan matinya lampu di sekitar wilayah tersebut. Saat kejadian di lokasi sedang tergenang air banjir.

Warga yang melihat kejadian tersebut tidak berani menolong keempat korban yang terjatuh. Mereka baru menolong keempat korban setelah memastikan aman dan tidak ada aliran listrik di sekitar lokasi. Saat itu kondisi gelap gulita karena aliran listrik padam.

Keempat korban diduga sudah meninggal di lokasi kejadian dan selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Saleh Kota Probolinggo. Tak lama berselang pihak PLN datang ke lokasi untuk menetralisir dan mematikan seluruh aliran listrik di lokasi kejadian agar tidak terjadi hal serupa. "Keempat korban sudah dimakamkan," ucapnya.

Sementara itu Kapolres Kota ProbolinggoAKBP Alfian Nurrizal menjelaskan, kejadian tersebut disebabkan karena adanya konektor listrik yang tersangkut di plafon rumah yang terbuat dari seng dan langsung mengalirkan listrik ke tiang penyangga rumah yang terbuat dari pipa besi. “Keberadaan Konektor listrik itu terpasang tanpa sepengetahuan PLN,” ujarnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 9.1317 seconds (0.1#10.140)