Anak Buah Kapal Namse Hilang Kontak, Keluarga Khawatir

Minggu, 06 Januari 2019 - 23:02 WIB
Anak Buah Kapal Namse...
Anak Buah Kapal Namse Hilang Kontak, Keluarga Khawatir
A A A
POLEWALI MANDAR - Seorang warga Dusun Paku, Desa Paku, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, yang menjadi anak buah kapal (ABK) kehilangan kontak (loss contact) dengan pihak keluarganya saat sedang berlayar di wilayah perairan teluk Jakarta. Husni Mubarak (25) merupakan ABK kapal Namse Bangsdzod dengan posisi chief (mualim 2).

Dia bekerja di Perusahaan PT Surabaya Shipping Lines membawa kapal tanker memuat Crude Palm Oil (CPO). Kapal yang membawa 12 awak ini berlayar dengan rute dari Sampit, Kalteng menuju Tanjung Periuk, Jakarta.

Menurut pihak keluarga, kabar ini diketahui pertama kali dari salah satu staf pihak perusahaan tempat Husni bekerja, melalui pesan singkat pada tanggal (28/12/2018) sekitar pukul 18:30 WIB. "Ada pesan Whatsapp dari pihak perusahaannya, katanya kapalnya hilang kontak sebelum tiba di Tanjung Periuk," tutur Ayu, kakak iparnya.

Menurut Ayu, biasanya lama perjalanan berlayar yang ditempuh hanya empat hari, namun kali ini sudah lebih dari sepuluh hari sejak dikabarkan hilang kontak sejak tanggal 28 Desember 2018.

Sementara itu, Sabang, orang tua Husni mengatakan, terakhir berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan anaknya saat hendak berlayar dan masih berada di Sampit. Saat itu Husni meminta doa restu orang tuanya agar dirinya selamat sampai tujuan.

"Saya sempat bicara, katanya sudah mau berlayar. Mohon doanya agar selamat," kata Sabang, saat ditemui di rumahnya, Minggu (6/1/2019).

Husni Mubarak merupakan anak kelima dari enam bersaudara dari pasangan suami istri Sabang dengan Bahara. Husni Mubarak, merupakan Lulusan sekolah Akademi Maritim Indonesia (AMI) Veteran Makassar tahun 2016.

Sejak lulus, dia langsung bekerja di kapal dan kapal tempatnya bekerja sekarang merupakan kapal kedua setelah bekerja pada kapal pertama. Hingga saat ini, belum diketahui apa penyebab sehingga kapal tersebut kehilangan kontak.

Namun dalam radar, kapal masih sempat terdeteksi pada tanggal 3 Januari lalu, namun perlahan menghilang dalam deteksi sonar dan hingga kini belum diketahui keberadaanya. Upaya dari pihak keluarga telah melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan tempat Husni bekerja.Menurut sabang, pihak perusahaan telah melakukan upaya pencarian dengan koordinasi dengan pihak Bazarnas, TNI AL, dan syahbandar, namun upaya ini masih nihil. "Pihak perusahaan bilang, sudah melakukan pencarian dengan melibatkan Basarnas, TNI AL dan lainnya. Tapi belum ditemukan," kata orang tuanya.

Pihak keluarga kini mendesak pemerintah dan perusahaan tempat Husni bekerja untuk melakukan upaya pencarian. Mereka berharap agar anaknya bisa segera diletahui dan ditemukan keberadaannya. "Semoga anak saya bisa segera ada kabar dan selamat kembali kerumah," tutur Sabang dengan nada sedih.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7876 seconds (0.1#10.140)