Puluhan Pejabat Eselon II Pemprov Jabar Dirombak

Jum'at, 04 Januari 2019 - 16:21 WIB
Puluhan Pejabat Eselon...
Puluhan Pejabat Eselon II Pemprov Jabar Dirombak
A A A
BANDUNG - Puluhan pejabat eselon II di lingkungan Pemprov Jabar dirombak oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dari 54 Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jabar, 25 jabatan kepala OPD diisi melalui rotasi dan 15 jabatan kepala OPD lainnya akan diisi melalui lelang jabatan. Lelang jabatan bersifat terbuka bagi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di seluruh Indonesia yang dibuka sejak 29 Desember 2018 dan ditutup 12 Januari 2019.

Gubernur yang akrab disapa Emil itu menyatakan, pelantikan ke-25 pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov Jabar tersebut akan digelar di Gedung Sate, Jumat (4/1/2019) petang. "Hari ini kita melantik sekitar 25 yang dirotasi sesuai peraturan," ujar Emil seusai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jabar.

Emil menekankan, tujuan utama perombakan pejabat setara kepala dinas dan kepala biro tersebut untuk mengakselerasi seluruh program pembangunan yang diusungnya bersama Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum. "Dalam waktu tidak terlalu lama, bulan depan, formasi tetap eselon tingkat duanya penuh, sehingga mesin birokrasi Pemprov Jabar bisa ngabret (ngebut) sesuai yang kita harapkan," ungkapnya.

Soal lelang jabatan, Emil menginginkan para pejabat yang akan mendampinginya selama lima tahun ke depan itu sesusu spesifikasi yang diharapkan. "Sebagai Gubernur baru, saya butuh spek-spek yang sesuai, saya mah nggak macem-macem, semua konsultasi ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri)," katanya.

Emil meyakinkan, lelang jabatan yang sifatnya terbuka itu membuktikan bahwa pihaknya bersikap profesional dalam pengisian jabatan-jabatan strategis. Dia membantah jabatan yang dilelang diisi pejabat-pejabat titipan.

"Yang ada titipan itu kalau nggak dilelang, itu baru ada titipan. Kalau seleksi terbuka mah independen, panelisnya independen," ujarnya.

Meski begitu, Emil tak menampik jika dirinya juga menginginkan, pejabat terpilih nanti memiliki chemistry dengannya, agar roda pemerintahan berjalan optimal. "Nanti biasanya ada tiga besar (lolos seleksi), harus ada chemistry, nah itu diskresi" jelasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6414 seconds (0.1#10.140)