20 Guru Australia Belajar ke Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Sekitar 20 guru Bahasa Indonesia dari Melbourne Australia tertarik datang ke Yogyakarta. Guru setingkat SMA ini djadwalkan akan datang ke Kota Pelajar ini pada 6-9 Desember 2018.
Alita Masdar dari Corporate Director Edu Travel menyebut para guru ini merupakan peserta Audience of Tourism Education Program dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Edu Travel adalah salah satu Professional Conference Organizer (PCO) Kementerian Pariwisata.
Puluhan guru dari Negeri Kanguru ini tertarik ke Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia. Selain itu mereka juga ingin lebih mengenal budaya Indonesia khususnya Yogyakarta. “Pada Audience of Tourism Education Program antara lain diagendakan kegiatan pengenalan budaya, lecture program maupun vocation,” terangnya Kamis (29/11/2018) di sela-sela rapat koordinasi di Kantor Dinas Pendidika, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Jalan Cendana Yogyakarta.
Yogyakarta dipilih sebagai tempat pelaksanaan program ini lantaran memiliki warisan budaya dunia maupun destinasi yang terkenal yang diakui oleh UNESCO. Dalam program ini mereka akan dikenalkan berbagai budaya Yogya di antaranya seni tari, mudik dan budaya lokal.
“Mereka ini akan tinggal di rumah-rumah penduduk supaya bisa berinteraksi dan mengenali kultur masyarakat Yogyakarta. Ini sekaligus menjadi sarana belajar Bahasa Indonesia,” terangnya.
Para guru dari luar negeri ini juga akan diajak mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Mereka akan diajak mengenal kuliner Yogya melalui program cooking class, termasuk melihat langsung cara pembuatan gerabah, belajar batik maupun belajar cara menanam padi. “Harapannya setelah dari Yogya mereka akan menjadi duta Pariwisata Indonesia di Australia,” tambahnya.
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji meyebut program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di DIY. Menurutnya, Pemda DIY memiliki cita-cita mempunyai kelas yang sama dengan sekolah di Australia. “DIY juga sudah melakukan kerja sama (MoU) dengan Victoria Australia,” terangnya.
Kepada para kepala sekolah yang hadir dalam rapat koordinasi itu, Baskara Aji berpesan agar mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal untuk memajukan sekolah masing-masing. Pada program ini, parea guru asing itu akan diajak berkunjung ke sejumah sekolah di DIY.
“Satu guru berkunjung ke satu sekolah. Artinya ada 20 sekolah yang dikunjungi. Ini jadi menjadi momentum pengenalan sekolah, siapa tahu dari sini Australia tertarik kemudian berminat menjalin kerja sama dengan sekolah yang dikunjungi,” terangnya.
Alita Masdar dari Corporate Director Edu Travel menyebut para guru ini merupakan peserta Audience of Tourism Education Program dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Edu Travel adalah salah satu Professional Conference Organizer (PCO) Kementerian Pariwisata.
Puluhan guru dari Negeri Kanguru ini tertarik ke Yogyakarta untuk belajar Bahasa Indonesia. Selain itu mereka juga ingin lebih mengenal budaya Indonesia khususnya Yogyakarta. “Pada Audience of Tourism Education Program antara lain diagendakan kegiatan pengenalan budaya, lecture program maupun vocation,” terangnya Kamis (29/11/2018) di sela-sela rapat koordinasi di Kantor Dinas Pendidika, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY Jalan Cendana Yogyakarta.
Yogyakarta dipilih sebagai tempat pelaksanaan program ini lantaran memiliki warisan budaya dunia maupun destinasi yang terkenal yang diakui oleh UNESCO. Dalam program ini mereka akan dikenalkan berbagai budaya Yogya di antaranya seni tari, mudik dan budaya lokal.
“Mereka ini akan tinggal di rumah-rumah penduduk supaya bisa berinteraksi dan mengenali kultur masyarakat Yogyakarta. Ini sekaligus menjadi sarana belajar Bahasa Indonesia,” terangnya.
Para guru dari luar negeri ini juga akan diajak mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Mereka akan diajak mengenal kuliner Yogya melalui program cooking class, termasuk melihat langsung cara pembuatan gerabah, belajar batik maupun belajar cara menanam padi. “Harapannya setelah dari Yogya mereka akan menjadi duta Pariwisata Indonesia di Australia,” tambahnya.
Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji meyebut program ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di DIY. Menurutnya, Pemda DIY memiliki cita-cita mempunyai kelas yang sama dengan sekolah di Australia. “DIY juga sudah melakukan kerja sama (MoU) dengan Victoria Australia,” terangnya.
Kepada para kepala sekolah yang hadir dalam rapat koordinasi itu, Baskara Aji berpesan agar mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal untuk memajukan sekolah masing-masing. Pada program ini, parea guru asing itu akan diajak berkunjung ke sejumah sekolah di DIY.
“Satu guru berkunjung ke satu sekolah. Artinya ada 20 sekolah yang dikunjungi. Ini jadi menjadi momentum pengenalan sekolah, siapa tahu dari sini Australia tertarik kemudian berminat menjalin kerja sama dengan sekolah yang dikunjungi,” terangnya.
(rhs)