Alirkan Air Bersih, Warga Gotong Royong Pasang Pipa Sepanjang 5 Km
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Warga Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bergotong-royong memasang pipa sepanjang 5 kilometer untuk mengalirkan air bersih ke rumah mereka. Air bersih diambilkan dari Tuk Sarining Kembang, sumber mata air di Dusun Gebang.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Girisuko, Subadi mengatakan, selama ini warga harus berjalan cukup jauh untuk mengambil air bersih. Setiap hari mereka harus bolak-balik hingga tiga kali untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga. Sebagian di antara warga bahkan tidak jarang membeli air bersih dari swasta. "Sekarang warga semakin mudah mendapatkan air bersih," katanya, Kamis (15/11/2018).
Warga merasakan kemudahan air bersih setelah adanya pipanisasi bantuan dari PT Kimia Farma Tbk. Tidak hanya pipa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menghibahkan empat tandon air sebagai penampung air bersih sebelum didistribusikan ke masing-masing rumah warga. Pipanisasi ini diklaim mampu memenuhi kebutuhan 170 kepala keluarga.
"Ke depan tinggal memasang hidran-hidran di masing masing rumah warga. Sementara kita sedikan hidran di banyak titik untuk memudahkan warga," kata Subadi.
Wilayah Desa Girisuko, kata dia, sebenarnya memiliki aliran sungai bawah tanah yang cukup memadai. Namun, warga setempat terkendala mengalirkan airnya ke permukiman karena lokasinya sangat berada dalam di gua-gua. Salah satu cara adalah dengan mengangkat air melalui pipanisasi.
Direktur Utama PT Kimia Farma Honesti Basyir mengungkapkan, Gunungkidul termasuk dalam daerah rawan kesulitan pemenuhan kebutuhan air bersih. Penyebab utama adalah faktor musim yang mengakibatkan kekeringan cukup parah. Begitu juga di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, yang sebenarnya memiliki aliran sungai bawah tanah yang cukup memadai.
"Di sini kita bantu pemenuhan kebutuhan air melalui pipanisasi dengan panjang 5.000 meter. Itu dikerjakan warga dengan sistem gotong-royong," tuturnya.
Menurutnya, pipanisasi merupakan wujud kepedulian PT Kimia Farma dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Sebab, fungsi yang paling utama dari penyediaan air bersih adalah untuk menjaga kelangsungan hidup.
"Kami turut terpanggil dalam kegiatan kemanusiaan untuk membantu warga yang terdampak kekeringan karena kepedulian kami terhadap aspek kualitas kesehatan masyarakat," katanya.
Ikatan Istri Keluarga Kimia Farma (IIKKF) juga memberikan bantuan penampungan air dan pelatihan Keterampilan kecakapan hidup di Sekolah Luar Biasa (SLB) Purwosari, Gunungkîdul. Pelatihan yang dilaksanakan berupa menganyam dan memijat.
"Ini sebagai upaya untuk mendukung para siswa SLB menyongsong masa depan," kata Honesti.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Girisuko, Subadi mengatakan, selama ini warga harus berjalan cukup jauh untuk mengambil air bersih. Setiap hari mereka harus bolak-balik hingga tiga kali untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarga. Sebagian di antara warga bahkan tidak jarang membeli air bersih dari swasta. "Sekarang warga semakin mudah mendapatkan air bersih," katanya, Kamis (15/11/2018).
Warga merasakan kemudahan air bersih setelah adanya pipanisasi bantuan dari PT Kimia Farma Tbk. Tidak hanya pipa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga menghibahkan empat tandon air sebagai penampung air bersih sebelum didistribusikan ke masing-masing rumah warga. Pipanisasi ini diklaim mampu memenuhi kebutuhan 170 kepala keluarga.
"Ke depan tinggal memasang hidran-hidran di masing masing rumah warga. Sementara kita sedikan hidran di banyak titik untuk memudahkan warga," kata Subadi.
Wilayah Desa Girisuko, kata dia, sebenarnya memiliki aliran sungai bawah tanah yang cukup memadai. Namun, warga setempat terkendala mengalirkan airnya ke permukiman karena lokasinya sangat berada dalam di gua-gua. Salah satu cara adalah dengan mengangkat air melalui pipanisasi.
Direktur Utama PT Kimia Farma Honesti Basyir mengungkapkan, Gunungkidul termasuk dalam daerah rawan kesulitan pemenuhan kebutuhan air bersih. Penyebab utama adalah faktor musim yang mengakibatkan kekeringan cukup parah. Begitu juga di Desa Girisuko, Kecamatan Panggang, yang sebenarnya memiliki aliran sungai bawah tanah yang cukup memadai.
"Di sini kita bantu pemenuhan kebutuhan air melalui pipanisasi dengan panjang 5.000 meter. Itu dikerjakan warga dengan sistem gotong-royong," tuturnya.
Menurutnya, pipanisasi merupakan wujud kepedulian PT Kimia Farma dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Sebab, fungsi yang paling utama dari penyediaan air bersih adalah untuk menjaga kelangsungan hidup.
"Kami turut terpanggil dalam kegiatan kemanusiaan untuk membantu warga yang terdampak kekeringan karena kepedulian kami terhadap aspek kualitas kesehatan masyarakat," katanya.
Ikatan Istri Keluarga Kimia Farma (IIKKF) juga memberikan bantuan penampungan air dan pelatihan Keterampilan kecakapan hidup di Sekolah Luar Biasa (SLB) Purwosari, Gunungkîdul. Pelatihan yang dilaksanakan berupa menganyam dan memijat.
"Ini sebagai upaya untuk mendukung para siswa SLB menyongsong masa depan," kata Honesti.
(amm)