Banjir Mandailing Natal Sebabkan Satu Orang Tewas dan 77 Rumah Hanyut
A
A
A
MANDAILING NATAL - Hujan deras yang melanda Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara beberapa hari ini menyebabkan 13 kecamatan tergenang banjir. Dilaporkan sebanyak 77 rumah warga yang hanyut dan satu orang tewas tertimbun longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal M Yasir Nasution mengatakan, 77 rumah yang hanyut berada di dua kecamatan. Sebanyak 46 rumah di Kecamatan Lingga Bayu dan 31 rumah sisanya di Kecamatan Batang Natal."Satu orang meninggal karena tertimbun longsor. Korban tewas bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. Saat ini korban sudah ditemukan dan dievakuasi," kata M Yasir Nasution kepada SINDOnews via sambungan telepon, Jumat (9/11/2018).
Selain banjir, longsor juga terjadi di kabupaten yang berada di perbatasan antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat ini. Ada beberapa titik longsor yang sampai hari ini masih dilakukan pembersihan material. BPBD juga masih mendata warga yang terdampak longsor tersebut.
"Masyarakat yang khawatir rumahnya hanyut, saat ini sudah mengungsi ke rumah keluarganya. Dua kecamatan itu habis terendam karena Sungai Batang Natal yang meluap hingga menghanyutkan puluhan rumah warga," ungkap Yasir.Menurutnya, kondisi terakhir banjir sudah mulai surut. Akses jalan lintas provinsi Sumut-Sumbar yang sempat terputus di Kecamatan Kotanopan, sudah bisa dilalui kendaraan sepeda motor dan minibus walau lalu lintas masih menerapkan sistem buka tutup. Meski sudah surut BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada dan jangan panik. "Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga bencana," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mandailing Natal M Yasir Nasution mengatakan, 77 rumah yang hanyut berada di dua kecamatan. Sebanyak 46 rumah di Kecamatan Lingga Bayu dan 31 rumah sisanya di Kecamatan Batang Natal."Satu orang meninggal karena tertimbun longsor. Korban tewas bernama Hafiz (31), warga Desa Sibinail, Kecamatan Muara Sipongi. Saat ini korban sudah ditemukan dan dievakuasi," kata M Yasir Nasution kepada SINDOnews via sambungan telepon, Jumat (9/11/2018).
Selain banjir, longsor juga terjadi di kabupaten yang berada di perbatasan antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat ini. Ada beberapa titik longsor yang sampai hari ini masih dilakukan pembersihan material. BPBD juga masih mendata warga yang terdampak longsor tersebut.
"Masyarakat yang khawatir rumahnya hanyut, saat ini sudah mengungsi ke rumah keluarganya. Dua kecamatan itu habis terendam karena Sungai Batang Natal yang meluap hingga menghanyutkan puluhan rumah warga," ungkap Yasir.Menurutnya, kondisi terakhir banjir sudah mulai surut. Akses jalan lintas provinsi Sumut-Sumbar yang sempat terputus di Kecamatan Kotanopan, sudah bisa dilalui kendaraan sepeda motor dan minibus walau lalu lintas masih menerapkan sistem buka tutup. Meski sudah surut BPBD mengimbau masyarakat tetap waspada dan jangan panik. "Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan siaga bencana," katanya.
(amm)