Hujan Deras Akibatkan Banjir Bandang di Mandailing Natal
loading...
A
A
A
MADINA - Hujan lebat mengguyur wilayah Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara sejak Sabtu (25/4/2020) sore mengakibatkan banjir bandang.
Sebagian warga pun tidak bisa keluar karena terkepung air banjir. "Kami ketakutan, jadi kami tidak bisa keluar rumah, karena jalan semua di kawasan ini tergenang air," kata Joki Nasution (37), warga Jalan Abri, Panyabungan, Madina, kepada Okezone, Minggu (26/4/2020).
Bahkan, ungkap dia, sebagian warga setempat sudah mengungsi karena ketakutan air makin tinggi. Mereka berharap petugas terkait segera memberi bantuan penyedotan air. (BACA JUGA: Gugus Tugas Covid-19 Sidimpuan Didesak Umumkan Hasil Swab PDP 01 yang Meninggal)
"Seperti tetangga saya sudah mengungsi duluan tadi. Mereka takut air terus naik. Harapan kami BPBD turun tangan meninjau bencana ini," ucapnya.
Terpisah di Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina, air Sungai Aek Mata yang meluap menggenangi rumah-rumah hingga mengakibatkan warga panik dan keluar.
"Iya air yang meluap dari Sungai Aek Mata sangat kencang memasuki rumah kami, jadi kami semua sudah keluar rumah, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bahkan tadi sudah terdengar dari masjid suara kumandang azan untuk meminta kepada Sang Pencipta alam semesta bencana banjir ini berhenti," tambah Bahri Efendi Nasution, warga Panyabungan Tonga.
Berdasarkan pantauan, banjir bandang yang melanda Panyabungan bahkan merendam beberapa ruko di kawasan Pusat Panyabungan, seperti di Pasar Lama Panyabungan, tinggi air yang merendam mencapai 40 sampai 50 sentimeter atau sekira setinggi lutut kaki orang dewasa.
Sebagian warga pun tidak bisa keluar karena terkepung air banjir. "Kami ketakutan, jadi kami tidak bisa keluar rumah, karena jalan semua di kawasan ini tergenang air," kata Joki Nasution (37), warga Jalan Abri, Panyabungan, Madina, kepada Okezone, Minggu (26/4/2020).
Bahkan, ungkap dia, sebagian warga setempat sudah mengungsi karena ketakutan air makin tinggi. Mereka berharap petugas terkait segera memberi bantuan penyedotan air. (BACA JUGA: Gugus Tugas Covid-19 Sidimpuan Didesak Umumkan Hasil Swab PDP 01 yang Meninggal)
"Seperti tetangga saya sudah mengungsi duluan tadi. Mereka takut air terus naik. Harapan kami BPBD turun tangan meninjau bencana ini," ucapnya.
Terpisah di Panyabungan Tonga, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina, air Sungai Aek Mata yang meluap menggenangi rumah-rumah hingga mengakibatkan warga panik dan keluar.
"Iya air yang meluap dari Sungai Aek Mata sangat kencang memasuki rumah kami, jadi kami semua sudah keluar rumah, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bahkan tadi sudah terdengar dari masjid suara kumandang azan untuk meminta kepada Sang Pencipta alam semesta bencana banjir ini berhenti," tambah Bahri Efendi Nasution, warga Panyabungan Tonga.
Berdasarkan pantauan, banjir bandang yang melanda Panyabungan bahkan merendam beberapa ruko di kawasan Pusat Panyabungan, seperti di Pasar Lama Panyabungan, tinggi air yang merendam mencapai 40 sampai 50 sentimeter atau sekira setinggi lutut kaki orang dewasa.
(vit)