Sekretariat DPRD Banten Luncurkan Aplikasi Digital JASMAR
A
A
A
SERANG - Sekretariat DPRD Banten meluncurkan aplikasi digital JASMAR (Jaring Aspirasi Masyarakat), Kamis (1/11/2018). Aplikasi digital untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada DPRD tersebut dapat diunduh secara gratis di playstore melalui telepon pintar dengan platform Android. Aplikasi JASMAR hadir dengan logo Provinsi Banten.
Sekretaris DPRD Provinsi Banten, Deni Hermawan, mengatakan, program aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba dan perlu pengembangan lebih lanjut. Dia memaparkan, program ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang lahir dari tugas diklat pimpinan II di mana proyek tersebut harus benar-benar diaplikasikan yang bertujuan demi kepentingan umum.
Jaring aspirasi masyarakat berbasis aplikasi digital ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Usep Setiana di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, misalnya. Dia mengatakan sangat gembira dengan adanya program tersebut.
"Jadi kami tidak perlu lagi jauh-jauh berbondong-bondong datang ke Serang hanya untuk menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan Pemprov Banten. Dengan adanya aplikasi JASMAR ini kita tinggal kirim saja aspirasi kita melalui fasilitas ini," kata Usep.
Hamid, warga Ciputat Tangerang Selatan, mengatakan hal yang sama. Dia menyambut baik aplikasi digital JASMAR yang diluncurkan Setwan Banten tersebut. Menurut Hamid, JASMAR sangat membantunya di Tangsel yang jaraknya cukup jauh ke ibu kota provinsi Banten.
Ketua DPRD Banten H. Asep Rahmatullah mengatakan, dia sangat menyambut baik program yang digagas oleh Sekretariat DPRD ini. "Ini program luar biasa. Sangat efisien untuk wilayah Banten yang sangat luas ini. Bayangkan saja masyarakat yang berada di perbatasan Jabar-Banten, di daerah Banten selatan, kasihan mereka harus datang ke Serang hanya untuk menyampaikan surat atau audensi harus mengeluarkan ongkos yang besar," kata Asep.
Aplikasi JASMAR memang sangat memudahkan. Terkait penamaan JASMAR pada program tersebut, Deni menjelaskan, JASMAR merupakan kepanjangan dari jaring aspirasi masyarakat.
"Lalu kami padukan dengan muatan lokal. JASMAR itu nama yang biasa dipergunakan oleh masyarakat di perkampungan. Jadi kami berfikir bahwa program ini untuk menyentuh masyarakat Banten yang ada di pelosok perkampungan juga sehingga mereka merasa memiliki program ini dengan adanya kemiripan dari tata bahasa," terang Deni memberi alasan.
Sekretaris DPRD Provinsi Banten, Deni Hermawan, mengatakan, program aplikasi tersebut masih dalam tahap uji coba dan perlu pengembangan lebih lanjut. Dia memaparkan, program ini merupakan bagian dari proyek perubahan yang lahir dari tugas diklat pimpinan II di mana proyek tersebut harus benar-benar diaplikasikan yang bertujuan demi kepentingan umum.
Jaring aspirasi masyarakat berbasis aplikasi digital ini mengundang perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Usep Setiana di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, misalnya. Dia mengatakan sangat gembira dengan adanya program tersebut.
"Jadi kami tidak perlu lagi jauh-jauh berbondong-bondong datang ke Serang hanya untuk menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan Pemprov Banten. Dengan adanya aplikasi JASMAR ini kita tinggal kirim saja aspirasi kita melalui fasilitas ini," kata Usep.
Hamid, warga Ciputat Tangerang Selatan, mengatakan hal yang sama. Dia menyambut baik aplikasi digital JASMAR yang diluncurkan Setwan Banten tersebut. Menurut Hamid, JASMAR sangat membantunya di Tangsel yang jaraknya cukup jauh ke ibu kota provinsi Banten.
Ketua DPRD Banten H. Asep Rahmatullah mengatakan, dia sangat menyambut baik program yang digagas oleh Sekretariat DPRD ini. "Ini program luar biasa. Sangat efisien untuk wilayah Banten yang sangat luas ini. Bayangkan saja masyarakat yang berada di perbatasan Jabar-Banten, di daerah Banten selatan, kasihan mereka harus datang ke Serang hanya untuk menyampaikan surat atau audensi harus mengeluarkan ongkos yang besar," kata Asep.
Aplikasi JASMAR memang sangat memudahkan. Terkait penamaan JASMAR pada program tersebut, Deni menjelaskan, JASMAR merupakan kepanjangan dari jaring aspirasi masyarakat.
"Lalu kami padukan dengan muatan lokal. JASMAR itu nama yang biasa dipergunakan oleh masyarakat di perkampungan. Jadi kami berfikir bahwa program ini untuk menyentuh masyarakat Banten yang ada di pelosok perkampungan juga sehingga mereka merasa memiliki program ini dengan adanya kemiripan dari tata bahasa," terang Deni memberi alasan.
(akn)