Jelang Pilpres dan Pileg Masyarakat Diminta Waspadai Isu Perpecahan
A
A
A
SIMALUNGUN - Jelang pemilihan Presiden (Pilpres) dan pemilihan legeslatif (Pileg) masyarakat Indonesia diminta waspadai isu perpecahan terutama yang dikaitkan dengan agama, suku dan ras.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Parlindungan Purba di sela-sela acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) pertama Kabupaten Simalungun di Kompleks Perguruan Assisi Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Minggu (21/10/2018).
Menurut Parlindungan, jelang Pilpres dan Pileg upaya-upaya perpecahan di tengah-tengah bangsa ini cukup gencar dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin situasi negara kondusif. Sehingga harus dilawan dengan mewaspadai dan menjunjung tinggi kebhinnekaan sebagai dasar menjaga hubungan harmonis antar agama,antar etnis dan ras.
"Jangan mudah dipengaruhi untuk perpecahan, Presiden Jokowi selalu berpesan kepada masyarakat Indonesia jangan jadikan negara kita seperti negara-negara yang terlibat perang saudara,karena akan menyengsaraka rakyat, kita harus mewaspadainya sehingga kerukunan antar umat beragama,etnis dan ras tetap terjaga dengan harmonis," ujar Parlindungan.
Secara khusus, senator asal Sumatera Utara ini mengapresiasi dilaksanakannya Pesparani Kabupaten Simalungun yang baru pertama kali dilaksanakan, dan diharapkannya mampu meningkatan iman umat Katolik.
Ketua panitia kegiatan,Harmedin Saragih menambahkan Pesparani dilaksanakan pertama kali diikuti 8 paroki dengan thema " Kita Adalah Indonesia" dan sub thema " Habonaron do Bona.
Humas panitia Simesono Hia menyampaikan juara umum Pesparani diraih paroki Batu Lima setelah meraih juara pertama di nomor paduan suara remaja,dan kuis serta juara II di Mazmur dewasa dan juara IV Mazmur Remaja.
Di posisi kedua diraih paroki Saribudolok serta posisi ketiga paroki Tiga Dolok. "Meski pertama kali dilaksanakan Pesparani Kabupaten Simalungub meriah dan sukses dengan diikuti 1200 peserta dari 8 paroki," ujar Hia.
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Parlindungan Purba di sela-sela acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) pertama Kabupaten Simalungun di Kompleks Perguruan Assisi Jalan Asahan, Kecamatan Siantar, Minggu (21/10/2018).
Menurut Parlindungan, jelang Pilpres dan Pileg upaya-upaya perpecahan di tengah-tengah bangsa ini cukup gencar dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak ingin situasi negara kondusif. Sehingga harus dilawan dengan mewaspadai dan menjunjung tinggi kebhinnekaan sebagai dasar menjaga hubungan harmonis antar agama,antar etnis dan ras.
"Jangan mudah dipengaruhi untuk perpecahan, Presiden Jokowi selalu berpesan kepada masyarakat Indonesia jangan jadikan negara kita seperti negara-negara yang terlibat perang saudara,karena akan menyengsaraka rakyat, kita harus mewaspadainya sehingga kerukunan antar umat beragama,etnis dan ras tetap terjaga dengan harmonis," ujar Parlindungan.
Secara khusus, senator asal Sumatera Utara ini mengapresiasi dilaksanakannya Pesparani Kabupaten Simalungun yang baru pertama kali dilaksanakan, dan diharapkannya mampu meningkatan iman umat Katolik.
Ketua panitia kegiatan,Harmedin Saragih menambahkan Pesparani dilaksanakan pertama kali diikuti 8 paroki dengan thema " Kita Adalah Indonesia" dan sub thema " Habonaron do Bona.
Humas panitia Simesono Hia menyampaikan juara umum Pesparani diraih paroki Batu Lima setelah meraih juara pertama di nomor paduan suara remaja,dan kuis serta juara II di Mazmur dewasa dan juara IV Mazmur Remaja.
Di posisi kedua diraih paroki Saribudolok serta posisi ketiga paroki Tiga Dolok. "Meski pertama kali dilaksanakan Pesparani Kabupaten Simalungub meriah dan sukses dengan diikuti 1200 peserta dari 8 paroki," ujar Hia.
(rhs)