Pascagempa, Pemkab Pasangkayu Fokus Penanganan
A
A
A
PASANGKAYU - Usai melakukan tanggap darurat bencana, Pemkab Pasangkayu kini fokus melakukan upaya pemulihan pascagempa. Sebagai langkah awal, pada Selasa (16/10/2018), tim penanganan bencana melakukan rapat koordinasi penyatuan persepsi tentang data korban gempa yang ada di kabupaten paling utara Sulawesi Barat ini.
Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa melalui Sekda Kabupaten Pasangkayu Firman, SPi, MP yang memimpin rapat menyampaikan bahwa penyatuan persepsi penting dilakukan agar bantuan yang akan disalurkan terarah dan tepat sasaran.
“Untuk melakukan pemulihan pascagempa data valid sangat dibutuhkan. Olehnya penyamaan data antar OPD perlu dilakukan agar tidak ada perbedaan nantinya. Sehingga dapat ditaksir berapa dan dimana saja bantuan akan disalurkan” ujarnya.
Diketahui data sementara korban bencana gempa 7,4 magnitudo yang terjadi dua pekan lebih lalu itu di Pasangkayu yakni, bangunan masyarakat rusak berat sebanyak 412 unit, rusak sedang 556 unit, dan rusak ringan 866 unit. Untuk vasilitas umum rusak berat sebanyak 6 unit, rusak sedang 11 unit dan rusak ringan 19 unit.
Sementara korban meninggal dunia sebanyak 13 orang. Empat diantaranya meninggal di Pasangkayu selebihnya merupakan warga Pasangkayu yang meninggal di Palu.
Dari empat orang yang meninggal dunia di Pasangkayu tersebut diketahui satu orang di antaranya merupakan warga Surumana, Kabupaten Donggala, yang meninggal di Puskesmas Sarjo. Sedangkan yang luka parah sebanyak dua orang.
Namun demikian data ini masih sementara proses validasi hingga sepekan kemudian. Termasuk mendata ulang bangunan rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan, berdasarkan kreteria Dinas Perumahan Rakyat Pasangkayu.
“Saya harap validasi data ini sudah selesai dalam sepekan kemudian. Saya minta Camat dan Kepala Desa, aktif membantu Dinas Perumahan Rakyat Pasangkayu dalam validasi data bangunan rusak ini,” kata Asisten II Pemkab Pasangkayu Musbar Lasibe.
Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa melalui Sekda Kabupaten Pasangkayu Firman, SPi, MP yang memimpin rapat menyampaikan bahwa penyatuan persepsi penting dilakukan agar bantuan yang akan disalurkan terarah dan tepat sasaran.
“Untuk melakukan pemulihan pascagempa data valid sangat dibutuhkan. Olehnya penyamaan data antar OPD perlu dilakukan agar tidak ada perbedaan nantinya. Sehingga dapat ditaksir berapa dan dimana saja bantuan akan disalurkan” ujarnya.
Diketahui data sementara korban bencana gempa 7,4 magnitudo yang terjadi dua pekan lebih lalu itu di Pasangkayu yakni, bangunan masyarakat rusak berat sebanyak 412 unit, rusak sedang 556 unit, dan rusak ringan 866 unit. Untuk vasilitas umum rusak berat sebanyak 6 unit, rusak sedang 11 unit dan rusak ringan 19 unit.
Sementara korban meninggal dunia sebanyak 13 orang. Empat diantaranya meninggal di Pasangkayu selebihnya merupakan warga Pasangkayu yang meninggal di Palu.
Dari empat orang yang meninggal dunia di Pasangkayu tersebut diketahui satu orang di antaranya merupakan warga Surumana, Kabupaten Donggala, yang meninggal di Puskesmas Sarjo. Sedangkan yang luka parah sebanyak dua orang.
Namun demikian data ini masih sementara proses validasi hingga sepekan kemudian. Termasuk mendata ulang bangunan rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan, berdasarkan kreteria Dinas Perumahan Rakyat Pasangkayu.
“Saya harap validasi data ini sudah selesai dalam sepekan kemudian. Saya minta Camat dan Kepala Desa, aktif membantu Dinas Perumahan Rakyat Pasangkayu dalam validasi data bangunan rusak ini,” kata Asisten II Pemkab Pasangkayu Musbar Lasibe.
(akn)