Majalah Berbahasa Jawa Memetri Diluncurkan di Sleman
Majalah Berbahasa Jawa Memetri Diluncurkan di Sleman
A
A
A
SLEMAN - Sebuah majalah berbahasa Jawa diluncurkan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Majalah yang diberi nama Memetri ini diterbitkan untuk menjaga eksistensi keragaman budaya daerah, khususnya Jawa demi memperkuat jati diri dan kepribadian bangsa.
Majalah Memetri diluncurkan di pendopo rumah dinas Bupati Sleman, Selasa (25/9/2018) malam. Acara ditandai dengan pembukaan selubung yang bertuliskan Majalah Memetri oleh Asisten Sekda (Assekda) Bidang Pemerintahan Purwatno Widodo didampingi Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantoro dan Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan Arif Pramana.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah adalah aset bangsa yang harus dilestarikan keberadaannya. Ini bukan tanpa alasan. Sebab bahasa Jawa banyak muatan dan filosofi yang baik dalam kehidupan, baik yang menyangkut dengan tata krama maupun kehidupan sosial lainnya
"Karena itu keberadaanya harus dijaga dan lestarikan. Berdasarkan data UNESCO, bahasa Jawa menduduki urutan 18 dari 6.900 bahasa yang ada di dunia," kata Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Purwatno Widodo saat peluncuran Majalah Memetri.
Sri Purnomo menjelaskan sebenarnya pemerintah, swasta, dan media massa sudah melakukan pelestarian bahasa Jawa. Hanya rubrik di media massa sering terdesak rubrik lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi. "Untuk itu dengan diterbitkannya majalah bahasa Jawa Memetri ini, merupakan bentuk upaya nyata Sleman guna melestarikan serta mengembangkan bahasa dan budaya Jawa," katanya.
Kepala dinas kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantoro menambahkan Majalah Memetri rencanannya terbit dua kali dalam setahun. Rubriknya akan berisi berita dinas, potensi seni dan tradisi, sastra serta berbagai artikel lainnya yang berhubungan dengan budaya Jawa.
Majalah Memetri diluncurkan di pendopo rumah dinas Bupati Sleman, Selasa (25/9/2018) malam. Acara ditandai dengan pembukaan selubung yang bertuliskan Majalah Memetri oleh Asisten Sekda (Assekda) Bidang Pemerintahan Purwatno Widodo didampingi Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantoro dan Staf Ahli bidang Ekonomi Pembangunan Arif Pramana.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahasa Jawa sebagai bahasa daerah adalah aset bangsa yang harus dilestarikan keberadaannya. Ini bukan tanpa alasan. Sebab bahasa Jawa banyak muatan dan filosofi yang baik dalam kehidupan, baik yang menyangkut dengan tata krama maupun kehidupan sosial lainnya
"Karena itu keberadaanya harus dijaga dan lestarikan. Berdasarkan data UNESCO, bahasa Jawa menduduki urutan 18 dari 6.900 bahasa yang ada di dunia," kata Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Purwatno Widodo saat peluncuran Majalah Memetri.
Sri Purnomo menjelaskan sebenarnya pemerintah, swasta, dan media massa sudah melakukan pelestarian bahasa Jawa. Hanya rubrik di media massa sering terdesak rubrik lain yang lebih menguntungkan secara ekonomi. "Untuk itu dengan diterbitkannya majalah bahasa Jawa Memetri ini, merupakan bentuk upaya nyata Sleman guna melestarikan serta mengembangkan bahasa dan budaya Jawa," katanya.
Kepala dinas kebudayaan (Disbud) Sleman Aji Wulantoro menambahkan Majalah Memetri rencanannya terbit dua kali dalam setahun. Rubriknya akan berisi berita dinas, potensi seni dan tradisi, sastra serta berbagai artikel lainnya yang berhubungan dengan budaya Jawa.
(amm)
Explore More