Peningkatan Pembangunan di Perbatasan Menjamin Kedaulatan NKRI
A
A
A
ATAMBUA - Pembangunan sarana prasarana batas negara serta peningkatan pelayanan lintas batas harus ditingkatkan. Hal ini sebagai salah satu cara menjaga keutuhan dan kedaulatan negara.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui, dari berbagai keberhasilan yang telah dicapai dalam membangun pos-pos perbatasan terdepan, masih terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki. “Masih terus kita upayakan agar berhasil mencapai target-target sehingga masyarakat ikut menjaga, ikut merawat, perbatasan dalam arti juga ikut menjaga kedaulatan negara,” kata Tjahjo saat menjadi inspektur upacara memperingati HUT Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke-8 di Lapangan Atambua, Belu (19/9/2018).
.
Kepada Bupati Belu dan Bupati Malaka, Mendagri meminta mereka saling membantu konektivitas. Tujuannya memperkuat wilayah daerah dalam upaya untuk percepatan pembangunan terpadu khsuusnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hari sebelumnya Mendagri secara maraton mengikuti rangkaian HUT ke-8 BNPP melalui Pekan Perbatasan yang salah satunya digelar di Kabupaten Belu, NTT. Kegiatan di wilayah perbatasan negara ini, di antaranya peninjauan Rumah Tenun Binaan Bank Indonesia, pelepasan miniatur patung Soekarno dari Lapangan Umum Atambua menuju PLBN Motaain (pelepasan miniatur patung Soekarno ditandai dengan pemukulan Tihar).
Tjahjo melanjutkan agenda kegiatannya dengan arak-arakan dari Lapangan Umum Atambua menuju Desa Silawan (lokasi pengobatan massal di Puskesmas Silawan, lokasi penyerahan 3 kunci rumah hasil bedah rumah di Dusun Halimuti dan PLBN Motaain). Kemudian, peletakan batu pertama pembangunan patung Soekarno di PLBN Motaain dan peninjauan lokasi rencana pembangunan Monumen Tiang Bendera. Dan rangkaian terakhir Rabu (19/9/2018), Mendagri menjadi inspektur upacara bendera di Lapangan Umum Atambua.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengakui, dari berbagai keberhasilan yang telah dicapai dalam membangun pos-pos perbatasan terdepan, masih terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki. “Masih terus kita upayakan agar berhasil mencapai target-target sehingga masyarakat ikut menjaga, ikut merawat, perbatasan dalam arti juga ikut menjaga kedaulatan negara,” kata Tjahjo saat menjadi inspektur upacara memperingati HUT Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) ke-8 di Lapangan Atambua, Belu (19/9/2018).
.
Kepada Bupati Belu dan Bupati Malaka, Mendagri meminta mereka saling membantu konektivitas. Tujuannya memperkuat wilayah daerah dalam upaya untuk percepatan pembangunan terpadu khsuusnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hari sebelumnya Mendagri secara maraton mengikuti rangkaian HUT ke-8 BNPP melalui Pekan Perbatasan yang salah satunya digelar di Kabupaten Belu, NTT. Kegiatan di wilayah perbatasan negara ini, di antaranya peninjauan Rumah Tenun Binaan Bank Indonesia, pelepasan miniatur patung Soekarno dari Lapangan Umum Atambua menuju PLBN Motaain (pelepasan miniatur patung Soekarno ditandai dengan pemukulan Tihar).
Tjahjo melanjutkan agenda kegiatannya dengan arak-arakan dari Lapangan Umum Atambua menuju Desa Silawan (lokasi pengobatan massal di Puskesmas Silawan, lokasi penyerahan 3 kunci rumah hasil bedah rumah di Dusun Halimuti dan PLBN Motaain). Kemudian, peletakan batu pertama pembangunan patung Soekarno di PLBN Motaain dan peninjauan lokasi rencana pembangunan Monumen Tiang Bendera. Dan rangkaian terakhir Rabu (19/9/2018), Mendagri menjadi inspektur upacara bendera di Lapangan Umum Atambua.
(poe)