Sapi Limosin Bunting Seharga Rp20 Juta Disikat Sindikat Maling Ternak
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Para pemilik hewan ternak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resah lantaran marak pencurian sapi. Pelakunya diduga adalah sindikat pencuri hewan ternak.
Korban pencurian hewan ternak adalah Parjono (54) dan Karmidi (60), warga Padukuhan Parangrejo, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari. Sapi jenis limosin yang tengah bunting seharga Rp20 juta raib dibawa kawanan pencuri.
Kapolsek Purwosari AKP Budi Kustanto mengatakan, pencurian ternak tersebut terjadi Kamis (30/8/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Peristiwa ini pertama kali diketahui Parjono saat hendak memberi makan sapi di kandang yang terletak sekitar 25 meter dari rumahnya. Sapi limosin milik Karmidi yang dia pelihara sedang bunting. "Parjono kaget saat melihat kandang sudah kosong, tidak ada sapinya," tutur Budi Kustanto kepada wartawan, Kamis (30/8/2018).
Parjono sempat mengira sspinya lepas dari kandang. Namun setelah dicari di sekitar lokasi tidak ketemu, dia mukai curiga. Para tetangga kaget dan ikut melakukan pencarian. "Karena tidak membuahkan hasil, akhirnya korban lapor ke polisi," katanya.
Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar juga dimintai keterangan seputar hilangnya sapi yang masuk kategori kelas istimewa tersebut. "Kemungkinan dilakukan tengah malam atau dini hari. Kita masih mencari informasi mengenai hilangnya sapi tersebut," ujarnya.
Kapolsek berharap warga masyarakat, terutama yang memiliki ternak sapi untuk waspada. Jangan sampai kandang dibiarkan tanpa ditunggui. "Kalau lebih aman, ternak didekatkan dengan pemukiman sehingga mudah dipantau," katanya.
Korban pencurian hewan ternak adalah Parjono (54) dan Karmidi (60), warga Padukuhan Parangrejo, Desa Girijati, Kecamatan Purwosari. Sapi jenis limosin yang tengah bunting seharga Rp20 juta raib dibawa kawanan pencuri.
Kapolsek Purwosari AKP Budi Kustanto mengatakan, pencurian ternak tersebut terjadi Kamis (30/8/2018) sekitar pukul 05.30 WIB. Peristiwa ini pertama kali diketahui Parjono saat hendak memberi makan sapi di kandang yang terletak sekitar 25 meter dari rumahnya. Sapi limosin milik Karmidi yang dia pelihara sedang bunting. "Parjono kaget saat melihat kandang sudah kosong, tidak ada sapinya," tutur Budi Kustanto kepada wartawan, Kamis (30/8/2018).
Parjono sempat mengira sspinya lepas dari kandang. Namun setelah dicari di sekitar lokasi tidak ketemu, dia mukai curiga. Para tetangga kaget dan ikut melakukan pencarian. "Karena tidak membuahkan hasil, akhirnya korban lapor ke polisi," katanya.
Setelah menerima laporan, polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar juga dimintai keterangan seputar hilangnya sapi yang masuk kategori kelas istimewa tersebut. "Kemungkinan dilakukan tengah malam atau dini hari. Kita masih mencari informasi mengenai hilangnya sapi tersebut," ujarnya.
Kapolsek berharap warga masyarakat, terutama yang memiliki ternak sapi untuk waspada. Jangan sampai kandang dibiarkan tanpa ditunggui. "Kalau lebih aman, ternak didekatkan dengan pemukiman sehingga mudah dipantau," katanya.
(amm)