Lahan Persawahan yang Dilanda Kekeringan di Pringsewu Lampung Meluas
A
A
A
PRINGSEWU - Lahan persawahan yang dilanda kekeringan di Kabupaten Pringsewu kian meluas tidak hanya di Kecamatan Gading Rejo, Pekon Wates dan Gading Rejo Timur. Ratusan hektare tanaman padi di lokasi sawah tadah hujan pada sejumlah desa di Kecamatan Pagelaran Utara juga terancam gagal panen akibat kekurangan air.
Sejumlah lahan persawahan yang sudah ditanami padi umur 7 - 15 hari terlihat mulai kekeringan di sepanjang jalan di Kecamatan Pagelaran Utara.
Bahkan sebagian tanah sudah ada yang retak, bibit padi yang belum sempat ditanam pun terlihat menua di lahan persemaian. Seperti terlihat di Pekon Madaraya, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu.
Muryono warga Pagelaran Utara mengatakan, aliran sungai maupun siring sudah kelihatan kering. "Sudah tidak ada airnya lagi yang disedot walau kami telah menyiapkan mesin sedot. Kami hanya mengandalkan hujan turun dari langit untuk membasahi tanaman padi yang mulai kekeringan," kata Muryono, Sabtu (28/7/2018).
Menurut dia, selain siring yang kering embung kecil menyerupai kolam yang dibuat di areal persawahan juga kekeringan. Dia memperkirakan tanaman padi usia dua minggu itu akan mati jika selama dua pekan kemudian hujan tidak juga turun di daerah ini.
Musim gadu bisa gagal panen jika hujan tak segera turun. Dia menyebutkan menanam padi seluas 3/4 hektare pada bulan lalu saat ini kondisinya menguning karena kekurangan air.
Sejumlah lahan persawahan yang sudah ditanami padi umur 7 - 15 hari terlihat mulai kekeringan di sepanjang jalan di Kecamatan Pagelaran Utara.
Bahkan sebagian tanah sudah ada yang retak, bibit padi yang belum sempat ditanam pun terlihat menua di lahan persemaian. Seperti terlihat di Pekon Madaraya, Kecamatan Pagelaran Utara, Kabupaten Pringsewu.
Muryono warga Pagelaran Utara mengatakan, aliran sungai maupun siring sudah kelihatan kering. "Sudah tidak ada airnya lagi yang disedot walau kami telah menyiapkan mesin sedot. Kami hanya mengandalkan hujan turun dari langit untuk membasahi tanaman padi yang mulai kekeringan," kata Muryono, Sabtu (28/7/2018).
Menurut dia, selain siring yang kering embung kecil menyerupai kolam yang dibuat di areal persawahan juga kekeringan. Dia memperkirakan tanaman padi usia dua minggu itu akan mati jika selama dua pekan kemudian hujan tidak juga turun di daerah ini.
Musim gadu bisa gagal panen jika hujan tak segera turun. Dia menyebutkan menanam padi seluas 3/4 hektare pada bulan lalu saat ini kondisinya menguning karena kekurangan air.
(sms)