Pelaku Usaha Kena Imbas Jika Nama Jalan Tangkubanparahu Diganti

Rabu, 18 Juli 2018 - 12:33 WIB
Pelaku Usaha Kena Imbas Jika Nama Jalan Tangkubanparahu Diganti
Pelaku Usaha Kena Imbas Jika Nama Jalan Tangkubanparahu Diganti
A A A
LEMBANG - Penggantian nama Jalan Tangkubanparahu di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), oleh Pemkab Bandung Barat masih menyisakan polemik di kalangan masyarakat dan pelaku usaha.

Selain minim sosialisasi, nama Jalan Tangkubanparahu dinilai sebagai ikon daerah dan mewakili kearifan budaya lokal yang identik dengan keberadaan Gunung Tangkubanparahu di kawasan Lembang.

"Kami kaget dengan adanya perubahan nama Jalan Tangkubanparahu ini. Apalagi sosialisasinya kepada kami dan juga masyarakat di sekitar sini tidak ada," kata Direktur Utama Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola objek wisata TWA Gunung Tangkubanparahu, Putra Kaban kepada sindonews.com, Rabu (18/7/2018).

Dia menilai, Jalan Tangkubanparahu sudah menjadi ikon dan ciri khas Lembang bahkan Jawa Barat. Oleh sebab itu dirinya meminta sebaiknya kebijakan pergantian nama ini dikomunikasikan kembali ke masyarakat serta dikaji ulang.

Jangan sampai kebijakan yang dipaksakan membuat blunder apalagi ini menyangkut institusi pemerintahan. Sebab tujuan yang baik bisa menjadi tidak baik ketika penyampaiannya tidak tepat.

"Kalau dari aspek geografis jelas nama Jalan Tangkubanparahu lebih mudah diingat karena memang di sini kan kawasan Gunung Tangkubanparahu. Ya, semoga saja kebijakan ini bukan kebijakan politis yang dipaksakan," kata dia.

Pelaku usaha lainnya yang juga pengelola Wisata Alam Grafika Cikole Lembang, Eko Suprianto mengaku, dampak dari perubahan nama jalan ini tentu cukup merepotkan. Sebab dirinya harus mengubah alamat usahanya yang merembet ke mana-mana, seperti brosur atau pamplet yang sudah tercetak. Hal ini tidak mudah mengingat tempat usahanya sudah sangat identik dengan nama Jalan Tangkubanparahu.

"Nama Jalan Tangkubanparahu tentu mudah diingat dan secara bisnis lebih marketable. Ya, saya berharap nama lama dipertahankan saja tidak diganti," pintanya.

Menurutnya sebagai daerah wisata, kawasan Lembang sudah sangat identik dengan Tangkubanparahu. Apalagi di daerah lain, tidak ada ikon daerah yang identik dengan nama jalan. Sehingga perubahan nama jalan pasti akan berdampak kepada ikon dan ciri dari Lembang. Lagi pula dalam pandangannya nama Jalan Ir Soekarno jika mengacu ke daerah lain biasanya ditempatkan di jalan-jalan protokol di pusat kota.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7092 seconds (0.1#10.140)