Identitas 10 Penambang Emas di Lombok Barat yang Tewas Akibat Gas Beracun
A
A
A
MATARAM - Sebanyak 10 penambang ilegal tewas menghirup gas beracun saat menambang di bekas tambang emas di Gunung Suge, Dusun Slodong, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (19/6/2018). Korban berhasil dievakuasi oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Puskesmas Sekotong menggunakan mobil milik masyarakat setempat.
Adapun nama korban meninggal yang telah dievakuasi ke Puskesmas Sekotong yaitu:
1.Supar 45 tahun asal Banyumulek
2.Judin 35 tahun asal Belongas
3.Wildan 30 tahun asal Dusun Selodong
4.Nuri asal Dusun Selodong
5.Rudini 28 tahun asal Lekong Jae
6.Menter alias gonjok asal Lekong Jae Serage
7.Nasri 30 tahun asal Sesauh
8.Sulaiman 28 tahun asal Sesauh
9.Ramli 28 tahun asal Sesauh
10.Kentung 40 tahun asal Lekong Jae Serage
Kepala Desa Buwun Mas, Rohidi menyatakan bahwa jumlah korban bisa jadi akan bertambah, dan sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas untuk membantu evakuasi korban yang masih tersisa.
"Untuk pemulangan jenazah korban yang sebagian besar adalah warga Desa Buwun Mas, kami tunggu hasil pemeriksaan dari puskesmas dulu. Setelah itu kami akan koordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemakamannya," kata Rohidi.
Adapun nama korban meninggal yang telah dievakuasi ke Puskesmas Sekotong yaitu:
1.Supar 45 tahun asal Banyumulek
2.Judin 35 tahun asal Belongas
3.Wildan 30 tahun asal Dusun Selodong
4.Nuri asal Dusun Selodong
5.Rudini 28 tahun asal Lekong Jae
6.Menter alias gonjok asal Lekong Jae Serage
7.Nasri 30 tahun asal Sesauh
8.Sulaiman 28 tahun asal Sesauh
9.Ramli 28 tahun asal Sesauh
10.Kentung 40 tahun asal Lekong Jae Serage
Kepala Desa Buwun Mas, Rohidi menyatakan bahwa jumlah korban bisa jadi akan bertambah, dan sudah melakukan koordinasi dengan Basarnas untuk membantu evakuasi korban yang masih tersisa.
"Untuk pemulangan jenazah korban yang sebagian besar adalah warga Desa Buwun Mas, kami tunggu hasil pemeriksaan dari puskesmas dulu. Setelah itu kami akan koordinasi dengan keluarga korban untuk proses pemakamannya," kata Rohidi.
(sms)