Amankan Pilkada 2018, Polda Bali dan Pecalang Gelar Deklarasi
A
A
A
DENPASAR - Amankan Pilkada serentak 2018, Polda Bali, Pecalang (gugus keamanan desa adat di Bali) dan Bhabinkamtibmas se Bali menggelar deklarasi Pilkada damai di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Rabu (23/5/2018).
Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhad Petrus Golese mengatakan, meskipun pihaknya merupakan leading sektor dalam mengamankan Pilkada Bali, namun tetap membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam menjaga keamanan. “ Kita tidak bisa sendiri. Tujuanya Pilkada Bali ini aman bisa dilaksanakan dengan baik. Sampai saat ini tidak ada hal-hal yang menonjol terjadi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, masyarakat Bali sudah mengikuti proses-proses Pilkada. Kemudian yang paling penting, lanjutnya, menyikapi situasi dan kejadian-kejadian di tempat lain. “Saya rasa juga perlu menyiagakan masyarakat bersama-sama petugas keamanan dan didukung stakeholder, TNI dan pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, Bali ini rentan gangguan kamtibmas. “Sehingga kami sadar bahwa kami tidak bisa sendiri, perlu dukungan rakyat dan pecalang. Pecalang ada di setiap desa. Sesuai dengan UU mereka mengamankan swakarsa,”paparnya.
Di tempat lain baru mau ada (pecalang), tapi di Bali sudah terstruktur dan dibawa MUDP. "Ini suatu kemampuan yang dipunyai oleh Pulau Bali. Ini apel deklarasi dengan tujuan untuk melindungi Bali,” terangnya.
Sementara itu Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Suwena Putus Upadesa mengatakan, dari awal pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Bali. Dan Polri tidak hanya sekadar kata-kata untuk berkolaborasi dengan pecalang. "Di Bali ada keamanan tradisional yang disebut dengan Pecalang sehingga bisa dikolaraborasikan pengamanan Pilkada Bali,” jelasnya.
Dia menerangkan, Bali memiliki 45 ribu Pecalang yang tersebar diseluruh desa adat.
“Kami ada Pecalang 45 ribu orang. Mereka akan mengamankan Pilkada Bali, dan pemilu,” ujarnya.
Kapolda Bali, Irjen Pol Reinhad Petrus Golese mengatakan, meskipun pihaknya merupakan leading sektor dalam mengamankan Pilkada Bali, namun tetap membutuhkan keterlibatan semua pihak dalam menjaga keamanan. “ Kita tidak bisa sendiri. Tujuanya Pilkada Bali ini aman bisa dilaksanakan dengan baik. Sampai saat ini tidak ada hal-hal yang menonjol terjadi,” jelasnya.
Dia menjelaskan, masyarakat Bali sudah mengikuti proses-proses Pilkada. Kemudian yang paling penting, lanjutnya, menyikapi situasi dan kejadian-kejadian di tempat lain. “Saya rasa juga perlu menyiagakan masyarakat bersama-sama petugas keamanan dan didukung stakeholder, TNI dan pemerintah,” ujarnya.
Menurutnya, Bali ini rentan gangguan kamtibmas. “Sehingga kami sadar bahwa kami tidak bisa sendiri, perlu dukungan rakyat dan pecalang. Pecalang ada di setiap desa. Sesuai dengan UU mereka mengamankan swakarsa,”paparnya.
Di tempat lain baru mau ada (pecalang), tapi di Bali sudah terstruktur dan dibawa MUDP. "Ini suatu kemampuan yang dipunyai oleh Pulau Bali. Ini apel deklarasi dengan tujuan untuk melindungi Bali,” terangnya.
Sementara itu Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali, Jero Gede Suwena Putus Upadesa mengatakan, dari awal pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Bali. Dan Polri tidak hanya sekadar kata-kata untuk berkolaborasi dengan pecalang. "Di Bali ada keamanan tradisional yang disebut dengan Pecalang sehingga bisa dikolaraborasikan pengamanan Pilkada Bali,” jelasnya.
Dia menerangkan, Bali memiliki 45 ribu Pecalang yang tersebar diseluruh desa adat.
“Kami ada Pecalang 45 ribu orang. Mereka akan mengamankan Pilkada Bali, dan pemilu,” ujarnya.
(don)