Dada Ditembus Peluru, Pencuri Modus Pecah Kaca Mobil Tewas Bersimbah Darah
A
A
A
BANDUNG - Satu butir timah panas anggota Satreskrim Polrestabes Bandung menembus dada kiri Riko (27). Residivis kambuhan yang telah 50 kali beraksi mencuri barang berharga milik masyarakat dengan modus operandi pecah kaca mobil itu pun tewas.
Riko, warga Kabupaten Bandung itu, ditembak karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas saat akan ditangkap di Bogor. Saat ini, jenazah Riko disimpan di RS Polri Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, Riko baru dua bulan bebas dari penjara. Namun pemuda itu tak jera. Dia kembali melakukan kejahatan, merampok dan menggasak barang berharga ponsel dan laptop di dalam mobil milik korban M Iqbal, pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diparkir di depan RM Sederhana, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Rabu 2 Mei 2018 sekitar pukul 20.40 WIB.
Setelah menerima laporan korban, petugas melakukan penyelidikan berhasil mengidentifikasi dan mendapat informasi bahwa pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang beraksi di depan RM Sederhana adalah kelompok Riko.
"Empat tersangka asal Palembang, Riki (29), Nopas (16), Izon (26) dan Riko ditangkap. Saat dilakukan pengembangan dan pengejaran ke Bogor, Riko berusaha kabur dan melawan petugas sehingga terpaksa ditembak," kata Hendro didampingi Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana dan Kasubag Humas Kompol Santhi di Gedung Unit Pemulasaraan Jenazah RS Polri Sartika Asih, Jumat (11/5/2018).
Riko tewas setelah peluru menembus dari punggung ke dada kiri. Sementara satu pelaku, Purno alias Pur melarikan diri di Jalan Nanjung, Kabupaten Bandung dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Dari tangan tersangka, ujar Hendro, busi yang telah dipecahkan, satu unit telepon seluler (ponsel), dan dua unit motor. Dalam beraksi, kelompok Riko menggunakan dua sepeda motor. Dua pelaku bertugas mengintai dan mengincar mobil yang terparkir di pinggir jalan, rumah makan dan pusat perbelanjaan.
Setelah mendapatkan sasaran, dua pelaku lain memecahkan kaca mobil menggunakan serpihan beling busi. Selanjutnya, pelaku menggasak barang berharga di dalam mobil tersebut. 'Komplotan ini mengaku sudah beraksi 35 kali.
Namun berdasarkan penyidikan, komplotan ini telah 50 kali beraksi di wilayah Bandung dan sekitarnya. “Sindikat ini sebenarnya ada delapan orang. Namun hanya empat yang berhasil diringkus. Kami akan terus memburu empat pelaku lain,” ujarnya.
Riko, warga Kabupaten Bandung itu, ditembak karena berusaha melarikan diri dan melawan petugas saat akan ditangkap di Bogor. Saat ini, jenazah Riko disimpan di RS Polri Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, Riko baru dua bulan bebas dari penjara. Namun pemuda itu tak jera. Dia kembali melakukan kejahatan, merampok dan menggasak barang berharga ponsel dan laptop di dalam mobil milik korban M Iqbal, pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang diparkir di depan RM Sederhana, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung pada Rabu 2 Mei 2018 sekitar pukul 20.40 WIB.
Setelah menerima laporan korban, petugas melakukan penyelidikan berhasil mengidentifikasi dan mendapat informasi bahwa pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) yang beraksi di depan RM Sederhana adalah kelompok Riko.
"Empat tersangka asal Palembang, Riki (29), Nopas (16), Izon (26) dan Riko ditangkap. Saat dilakukan pengembangan dan pengejaran ke Bogor, Riko berusaha kabur dan melawan petugas sehingga terpaksa ditembak," kata Hendro didampingi Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana dan Kasubag Humas Kompol Santhi di Gedung Unit Pemulasaraan Jenazah RS Polri Sartika Asih, Jumat (11/5/2018).
Riko tewas setelah peluru menembus dari punggung ke dada kiri. Sementara satu pelaku, Purno alias Pur melarikan diri di Jalan Nanjung, Kabupaten Bandung dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Dari tangan tersangka, ujar Hendro, busi yang telah dipecahkan, satu unit telepon seluler (ponsel), dan dua unit motor. Dalam beraksi, kelompok Riko menggunakan dua sepeda motor. Dua pelaku bertugas mengintai dan mengincar mobil yang terparkir di pinggir jalan, rumah makan dan pusat perbelanjaan.
Setelah mendapatkan sasaran, dua pelaku lain memecahkan kaca mobil menggunakan serpihan beling busi. Selanjutnya, pelaku menggasak barang berharga di dalam mobil tersebut. 'Komplotan ini mengaku sudah beraksi 35 kali.
Namun berdasarkan penyidikan, komplotan ini telah 50 kali beraksi di wilayah Bandung dan sekitarnya. “Sindikat ini sebenarnya ada delapan orang. Namun hanya empat yang berhasil diringkus. Kami akan terus memburu empat pelaku lain,” ujarnya.
(wib)