Angka Kemiskinan di Sumsel Tinggi, Cagub Sumsel Nomor 2 Akan Lakukan Ini

Selasa, 08 Mei 2018 - 12:50 WIB
Angka Kemiskinan di Sumsel Tinggi, Cagub Sumsel Nomor 2 Akan Lakukan Ini
Angka Kemiskinan di Sumsel Tinggi, Cagub Sumsel Nomor 2 Akan Lakukan Ini
A A A
PALEMBANG - Calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) no urut 2 Aswari Rifai menyebut, Sumsel merupakan provinsi ketiga yang warganya masih hidup dalam garis kemiskinan dibanding provinsi lain di Pulau Sumatera.

Menurut Aswari berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel dan data Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD dan Capaian Kinerja Tahun 2016, jumlah penduduk miskin di Sumsel mencapai hampir 1,1 juta orang atau 13,2%. Artinya, dari 100 warga terdapat 13 warga miskin di dalamnya.

"Lebih dari separuh (65,5%) jumlah orang miskin tinggal di pedesaan, tetapi jumlah orang miskin di perkotaan juga cukup besar, yaitu hampir 400.000 jiwa," kata Aswari, Selasa (8/5/2018).

Tidak hanya itu, dia mengatakan tingkat pengangguran di Sumsel juga terbilang cukup tinggi. Pada 2017 saja, angka pengangguran di Sumsel mencapai 4,39%. Jika dirata-rata, selama lima tahun terakhir dari tahun 2013-2017, angka pengangguran tersebut mencapai 4,95%.

"Ini menandakan, tidak ada penurunan yang berarti. Jumlah pengangguran 2016 mencapai 180.157 orang. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan pada 2016 masih rendah, yaitu 57,67%. Tingkat pengangguran bisa semakin besar apabila tidak diantisipasi dengan perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan," sebutnya.

Untuk itu, jika dipercaya untuk memimpin Sumsel, Aswari dan pasangannya, Irwansyah bertekad membuka perluasan kesempatan kerja untuk masyarakat. Salah satu program andalan yakni membangun Pusat Ekonomi Umat dengan mengembangkan 1.000 masjid sebagai pusat kegiatan ekonomi masyarakat untuk menekan angka kemiskinan dan pengangguran tersebut.

Masjid-masjid tersebut nantinya akan diarahkan untuk membentuk koperasi, minimarket atau kegiatan usaha sejenis yang dikelola oleh masyarakat di sekitar masjid. "Diperlukan revitalisasi masjid sebagai pusat ekonomi umat yang berdampak positif bagi pengatasan masalah kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah akan memfasilitasi hal-hal yang terkait dengan legalitas usaha, manajemen,akses permodalan dan penguatan jaringan usaha," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5489 seconds (0.1#10.140)