Seekor Gajah Sumatera Terluka Kena Jerat Perangkap

Jum'at, 27 April 2018 - 15:45 WIB
Seekor Gajah Sumatera...
Seekor Gajah Sumatera Terluka Kena Jerat Perangkap
A A A
PEKANBARU - Seekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) terluka akibat terkena jerat perangkap. Gajah berusia 10 tahun itu sudah diobati oleh tim dokter hewan dan pihak Balai Besar Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Gajah liar merupakan korban konflik dengan manusia. Gajah tersebut selama ini mendiami Taman Hutan Raya (Tahura) Kecamatan Minas Kapaten Siak, Riau. Namun kondisi Tahura Minas porak poranda akibat pencaplokan lahan oleh berbagai pihak.

"Setelah melakukan pengamatan yang panjang akhirnya tim berhasil mengobati luka di bagian kaki gajah liar itu," ucap Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati Jumat (27/4/2018).

Dia mengatakan gajah yang terluka itu merupakan korban konflik dengan manusi di Desa Minas Jaya, Kecamatan Minas, Siak. Kemudian konflik terjadi lagi 27 Maret 2018 di Tapung. Akibat konflik itu ada sekelompok warga membuat jerat gajah.

Saat itulah petugas memperhatikan ada salah satu dari kawanan gajah jalannya melambat. Kemudian pada 4 April 2018 di Desa Bencah Kelubi kembali terjadi konflik manusia dengan gajah.

"Saat itulah petugas memastikan gajah mana yang terluka. Pada 4 April 2018 sebenarnya tim gabungan sudah mencoba melakukan pertolongan, namun saat itu karena medannya sulit jadi tidak bisa," imbuhnya.

Kemudian petugas melakukan upaya penggiringan kelompok gajah itu selama beberapa pekan menuju Tahura Minas. Akhirnya kemarin baru bisa dilakukan pengobatan setelah berhasil memisahkan dengan kelompoknya. “Gajah betina berusia 10 tahun ini terkena jeratan di distrik areal konsesi PT Arara Abadi (Sinar Mas Grup)," ucap Dian.

Dia menegaskan Gajah tersebut adalah salah satu individu dari kelompok 11 gajah liar di kantong gajah Minas. Semua warga diminta agar melindungan kelangsungan hidup Gajah Sumatera di Riau yang sudah sangat kritis kehidupanya. Konflik antara gajah dan manusia di Riau disebabkan penyempitan jelajah gajah akibat perambahan yang sangat masif.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8482 seconds (0.1#10.140)