Kudus Raih Penghargaan Public Relations Indonesia Award 2018
A
A
A
KUDUS - Kabupaten Kudus meraih penghargaan Public Relations Indonesia Award (PRIA) 2018 untuk kategori kabupaten terpopuler di media sepanjang tahun 2017. CEO PR Indonesia Asmono Wikan menyerahkan langsung piagam penghargaan yang diterima oleh Bupati Kudus, H Musthofa pada Rabu (18/4/2018) di Command Center Dinas Kominfo Kudus.
Bupati mengucapkan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Dia bangga karena penghargaan sebagai kabupaten terpopuler di media ini melalui penilaian secara independen, dan bukan karena adanya transaksi bisnis.
Rasa terima kasih kepada segenap jajaran pegawai yang sudah bekerja selama ini juga disampaikan H Musthofa.
“Sangatlah mustahil ketika kami bisa menang kalau tidak ada kebersamaan satu dengan yang lain,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews (18/4/2018). Dirinya berharap semoga pernghargaan ini tak sekedar seremonial belaka.
“Alhamdulillah, kerja keras bersama berbuah penghargaan,” timpalnya. Dia menyatakan apa yang dilakukan bukan sekedar pencitraan. Tapi program yang terimplementasikan dan bisa dirasakan masyarakat secara luas.
CEO PR Indonesia, Asmono Wikan, memberikan selamat karena Kudus menjadi salah satu dari 15 kabupaten/kota dengan eksposur media tertinggi sepanjang 2017.
Apalagi, Kudus menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang meraih penghargaan ini tahun 2018. Dia menyatakan, sekali lagi bahwa penilaian penghargaan ini sangat independen.
"Jadi, jangan heran kalo Pak Musthofa, dan bapak ibu yang lain bisa muncul di media seperti Tempo, atau Kompas hari ini,” selorohnya.
Frekuensi kemunculan Kudus di 174 media baik lokal maupun nasional, dimonitor oleh PR Indonesia. Bahkan, sepuluh diantaranya adalah media mainstream diantaranya Koran SINDO di Jakarta.
“Ini berarti pasti ada suatu kerja, dan usaha yang luar biasa dari pimpinan daerah serta jajaran yang menangani kehumasan,” ujarnya.
Tentu ini adalah kolaborasi yang sangat bagus karena Diskominfo tidak bisa bekerja sendiri, melainkan mendapat support dari OPD yang lain terkait konten.
Asmono juga mengapresiasi layanan publik Kudus yakni Menara. Tak hanya untuk warga lokal Kudus, tapi juga bisa didownload oleh warga Kudus yang berada di luar kota.
“Kami berharap prestasi ini bisa diraih kembali oleh Kudus tahun depan,” ujar Asmono. Karena capaian ini tidak banyak yang meraihnya dan karena penghargaan yang ada di wilayah komunikasi tidak begitu banyak.
Bupati mengucapkan rasa syukurnya atas penghargaan tersebut. Dia bangga karena penghargaan sebagai kabupaten terpopuler di media ini melalui penilaian secara independen, dan bukan karena adanya transaksi bisnis.
Rasa terima kasih kepada segenap jajaran pegawai yang sudah bekerja selama ini juga disampaikan H Musthofa.
“Sangatlah mustahil ketika kami bisa menang kalau tidak ada kebersamaan satu dengan yang lain,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews (18/4/2018). Dirinya berharap semoga pernghargaan ini tak sekedar seremonial belaka.
“Alhamdulillah, kerja keras bersama berbuah penghargaan,” timpalnya. Dia menyatakan apa yang dilakukan bukan sekedar pencitraan. Tapi program yang terimplementasikan dan bisa dirasakan masyarakat secara luas.
CEO PR Indonesia, Asmono Wikan, memberikan selamat karena Kudus menjadi salah satu dari 15 kabupaten/kota dengan eksposur media tertinggi sepanjang 2017.
Apalagi, Kudus menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Tengah yang meraih penghargaan ini tahun 2018. Dia menyatakan, sekali lagi bahwa penilaian penghargaan ini sangat independen.
"Jadi, jangan heran kalo Pak Musthofa, dan bapak ibu yang lain bisa muncul di media seperti Tempo, atau Kompas hari ini,” selorohnya.
Frekuensi kemunculan Kudus di 174 media baik lokal maupun nasional, dimonitor oleh PR Indonesia. Bahkan, sepuluh diantaranya adalah media mainstream diantaranya Koran SINDO di Jakarta.
“Ini berarti pasti ada suatu kerja, dan usaha yang luar biasa dari pimpinan daerah serta jajaran yang menangani kehumasan,” ujarnya.
Tentu ini adalah kolaborasi yang sangat bagus karena Diskominfo tidak bisa bekerja sendiri, melainkan mendapat support dari OPD yang lain terkait konten.
Asmono juga mengapresiasi layanan publik Kudus yakni Menara. Tak hanya untuk warga lokal Kudus, tapi juga bisa didownload oleh warga Kudus yang berada di luar kota.
“Kami berharap prestasi ini bisa diraih kembali oleh Kudus tahun depan,” ujar Asmono. Karena capaian ini tidak banyak yang meraihnya dan karena penghargaan yang ada di wilayah komunikasi tidak begitu banyak.
(sms)