TKI asal Pemalang Meninggal di Taiwan, Pemulangan Jenazah Terkatung-katung

Kamis, 05 April 2018 - 16:34 WIB
TKI asal Pemalang Meninggal di Taiwan, Pemulangan Jenazah Terkatung-katung
TKI asal Pemalang Meninggal di Taiwan, Pemulangan Jenazah Terkatung-katung
A A A
PEMALANG - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) bernama Tobirin (41) warga RT 12 RW 2 no 101, Desa Temuireng Kecamatan Petarukan Pemalang, Jawa Tengah, meninggal dunia di Taiwan.

Kabar duka ini diterima keluarga melalui telepon teman korban dan juga pihak Imigrasi Taiwan. Putera pertama Ny Eni Kustini ini meninggal pada hari Minggu, 25 Maret 2018, jam 10.00 Wib karena sakit. Sejak dikabarkan meninggal, keluarga berharap agar jenazahnya bisa segera dipulangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya.

Hingga kini proses pemulangan jenzah masih belum jelas dan terkatung-katung. Beberapa pihak yang dihubungi seperti kedutaan dan perusahaan tempatnya bekerja tidak bisa memastikan kapan pemulangan jenazah Tobirin.

Tobirin bekerja sudah 6 tahun jadi TKI di Kota Taicung Taiwan sejak 2012 lalu. Dia meningalkan dua anaknya yaitu Ibnu kelas 5 SD dan Eki kelas 3 SD di Semarang mengikuti keluarga istrinya. Sedangkan istrinya Ny Ita sudah meninggal terlebih dahulu beberapa tahun lalu.

Rudi Ashari, adik Tobirin menyebutkan, kakaknya sakit sudah beberapa bulan. Sejak menerima kabar kematian sang kakak, keluarga ini menggelar doa dan tahlilan.

“Dari kabar yang didapat, kakak saya menderita sakit kanker getah bening dan belum sempat dirawat di rumah sakit. Kami beberapa kali telepon ke kedutaan dan Imigrasi dan temannya, belum ada kepastian kapan bisa dipulangkan,” Rudi Ashari, adik Tobirin, Kamis (5/4/2018).

Eni Kustini, ibu Tobirin, mengaku sangat kaget mendengar kabar putra pertamanya itu meninggal di Taiwan. Anaknya selama di Taiwan sering telepon dan tidak pernah mengabarkan kalau sakit, bahkan rencananya bulan ini pulang kampung.

“Tobirin berangkat waktu itu juga ijin dan selama di Taiwan sering telepon juga kirim uang untuk keluarga. Tobirin rencanya pulang kampung bulan ini dan tidak akan keluar negeri lagi. Tapi ternyata kabar itu firasat bahwa dia akan pulang selamanya,” kata Ny Eni Kustini sambil menangis sedih.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5752 seconds (0.1#10.140)