Ning Nawal Tak Lelah Promosikan Program sang Suami
A
A
A
JEPARA - Nawal Nur Arafah, istri Cawagub Jateng Taj Yasin tak mau sekadar diam mendampingi suaminya saat melakukan sosialisasi dan berkampanye. Dalam beberapa kesempatan, Nawal turun langsung ke berbagai kegiatan. Kamis (29/3/2018) ini, Nawal menemui muslimat di Desa Keling, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara.
Tanpa canggung perempuan yang akrab disapa Ning Nawal ini bersemangat mengenalkan suaminya dan juga program-program unggulan yang sudah dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Dia berharap agar perempuan terlibat aktif dalam politik, sehinggak tak hanya menjadi objek. "Pendidikan politik itu bukan hanya politik praktis. Tapi ada yang bisa dipelajari," kata Nawal.
Dia mencontohkan, ada program pelatihan yang dikhususkan untuk kaum perempuan. "Ada berbagai macam pelatihan, seperti membuat keripik. Ini bisa disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah. Program ini sudah ada di periode pertama pemerintahan pak Ganjar Pranowo, dan akan diteruskan untuk pemberdayaan perempuan," jelasnya.
Sementara, untuk meningkatkan kualitas santri dan memperkuat nasionalisme, Ganjar-Yasin akan memfasilitasi program Rumah Baca untuk Pondok Pesantren. "Tujuannya untuk menanggulangi pemikiran radikal di pesantren," kata Nawal.
Dia menegaskan, visi misi yang utama adalah menciptakan masyarakat berdikari. "Kalau tanya visi misinya apa? Singkat kok, Jateng Berdikari. Sedikit tapi bisa dijabarkan dengan panjang. Bisa berdikari di mana saja," ujarnya.
Ning Nawal juga menyampaikan pentingnya suara perempuan pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. "Perempuan memiliki peran yang besar untuk kelancaran Pilkada Jawa Tengah 2018. Perempuan harus mengambil peran tersebut untuk bersama-sama membangun Jawa Tengah," tuturnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Ning Nawal juga berdiskusi terkait pendidikan karakter bagi anak. Pondok Pesantren saat ini dinilai masih sangat ideal untuk membentuk karakter generasi muda.
"Ibu-ibu Muslimat NU optimistis pesantren mampu membentuk karakter generasi muda. Maka dari itu, pesantren perlu dikembangkan," pungkas Ning Nawal yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Anwar.
Tanpa canggung perempuan yang akrab disapa Ning Nawal ini bersemangat mengenalkan suaminya dan juga program-program unggulan yang sudah dilakukan oleh Ganjar Pranowo. Dia berharap agar perempuan terlibat aktif dalam politik, sehinggak tak hanya menjadi objek. "Pendidikan politik itu bukan hanya politik praktis. Tapi ada yang bisa dipelajari," kata Nawal.
Dia mencontohkan, ada program pelatihan yang dikhususkan untuk kaum perempuan. "Ada berbagai macam pelatihan, seperti membuat keripik. Ini bisa disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah. Program ini sudah ada di periode pertama pemerintahan pak Ganjar Pranowo, dan akan diteruskan untuk pemberdayaan perempuan," jelasnya.
Sementara, untuk meningkatkan kualitas santri dan memperkuat nasionalisme, Ganjar-Yasin akan memfasilitasi program Rumah Baca untuk Pondok Pesantren. "Tujuannya untuk menanggulangi pemikiran radikal di pesantren," kata Nawal.
Dia menegaskan, visi misi yang utama adalah menciptakan masyarakat berdikari. "Kalau tanya visi misinya apa? Singkat kok, Jateng Berdikari. Sedikit tapi bisa dijabarkan dengan panjang. Bisa berdikari di mana saja," ujarnya.
Ning Nawal juga menyampaikan pentingnya suara perempuan pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2018. "Perempuan memiliki peran yang besar untuk kelancaran Pilkada Jawa Tengah 2018. Perempuan harus mengambil peran tersebut untuk bersama-sama membangun Jawa Tengah," tuturnya.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Ning Nawal juga berdiskusi terkait pendidikan karakter bagi anak. Pondok Pesantren saat ini dinilai masih sangat ideal untuk membentuk karakter generasi muda.
"Ibu-ibu Muslimat NU optimistis pesantren mampu membentuk karakter generasi muda. Maka dari itu, pesantren perlu dikembangkan," pungkas Ning Nawal yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Anwar.
(zik)