Pemkot Solo Kaji Perubahan Jam Kerja Selama Proyek Flyover Manahan

Jum'at, 02 Maret 2018 - 23:40 WIB
Pemkot Solo Kaji Perubahan...
Pemkot Solo Kaji Perubahan Jam Kerja Selama Proyek Flyover Manahan
A A A
SOLO - Pemkot Solo berencana mengubah jam kerja aparatur sipil negara (ASN) dan jam sekolah di wilayahnya selama proyek Flyover Manahan. Skenario perubahan jam kerja dan jam sekolah guna mengurangi kepadatan lalu lintas selama proyek berlangsung.

Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Solo Rakhmat Sutomo mengatakan, terdapat dua alternatif yang diusulkan kepada instansi-instansi terkait, yaitu jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB atau pukul 07.30 WIB. Skenario pengunduran jam kerja ASN dimaksudkan guna menekan potensi kemacetan mengingat berbagai ruas jalan bakal terdampak pembangunan Flyover Manahan.

"Menggeser jam sibuk guna mengurai kepadatan arus lalu lintas. Jam masuk siswa sekolah dan ASN adalah sasarannya," ujar Rakhmat Sutomo, Jumat (2/3/2018).

Perubahan jam kerja secepatnya harus diputuskan mengingat proyek jalan layang Manahan dimulai pertengahan Maret. Pihaknya berasumsi, jika ASN masuk kantor mulai pukul 08.00 WIB, pegawai yang memiliki anak SD dan SMP sudah selesai mengantarkan ke sekolah. Itu jika nantinya jam masuk siswa SD ditetapkan pukul 07.00 WIB dan jam masuk SMP pukul 07.30 WIB. Adapun opsi jam masuk ASN diubah menjadi pukul 07.30 WIB dipilih guna menyesuaikan situasi, seandainya jam masuk siswa SMP nantinya ditetapkan pukul 07.15 WIB.

Namun, untuk jam masuk sekolah, Dinas Pendidikan yang lebih berwenang untuk mengatur. Saat ini, jam kerja ASN diberlakukan mulai pukul 07.10 WIB hingga pukul 16.00 WIB pada Senin sampai Kamis. Sedangkan hari Jumat mulai pukul 07.00 WIB hingga 11.30 WIB. Pemkot Solo telah mempertimbangkan konsekuensi jika penggeseran jam kerja direalisasikan.
"Pulangnya otomatis ikut mundur. Namun kami berupaya agar jam kerja ASN setelah Salat Jumat bisa selesai," ujarnya.

Jika terpaksa, setelah Salat Jumat akan masuk kantor lagi setelah pukul 13.00 WIB. Yang terpenting adalah beban kerja 37,5 jam seminggu tetap terpenuhi.

Waktu pelaksanaan aktivitas pagi, seperti upacara dan apel masuk, juga berpotensi disesuaikan. "Pelaksanaan apel akan diserahkan kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD)."

Kepala Dinas Pendidikan Solo Etty Retnowati mengaku segera berkoordinasi dengan pengelola sekolah guna membahas kemungkinan perubahan jam masuk. Selama ini SD dan SMP rata-rata masuk jam 07.00 WIB dan tidak ada masalah. Terkait rencana pembangunan jalan layang, jam masuk harus dipikirkan kembali. "Terutama bagi siswa yang tinggal di Solo barat dan bersekolah di bagian timur dan sebaliknya," kata Etty.

Dia mengakui, sekolah yang berada di sekitar lokasi proyek nantinya yang paling terdampak. Meski demikian, pihaknya tetap mendukung kelancaran pembangunan jalan layang demi kebaikan banyak orang. "Hanya saja, untuk persoalan teknis seperti jam masuk harus dibicarakan lebih lanjut dengan pengelola sekolah," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8022 seconds (0.1#10.140)