Kelaparan, Orangutan Ini Menjarah Buah di Kebun Warga
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Terus tergerusnya habitat orangutan oleh perkebunan kelapa sawit membuat primata dilindungi ini keluar hutan dan mencari makanan di kebun milik warga.
Seekor orangutan jantan yang berusia 17 tahun dengan berat badan 90 kilogram berhasil dievakuasi petugas BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di sebuah kebun buah milik warga di Desa Sungai Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.
"Warga setempat bernama Krisno melaporkan ke petugas bahwa ada orangutan besar masuk kebunnya pada 23 Maret 2018. Kemudian staf kami Adi dan Novi, KPHK Lamandau langsung mengecek TKP dan benar ada orangutan," ujar Kepala BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo saat dihubungi MNC Media di kantornya, Minggu (25/2/2018).
Selanjutnya baru pada Sabtu (24/2/2018) tim rescue SKW 2 bergerak ke lokasi dan melakukan evakuasi dengan cara menembakkan obat bius.
Diduga orangutan yang berukuran besar itu sudah berada di kebun warga dan memghabiskan buah-buahan sekitar 15 hari. "Kerugian masyarakat akibat rusaknya tanaman tebu dan pisang yang dimakan oleh orangutan tersebut dan masyarakat tidak berani beraktivitas di sawah," katanya.
Ia menjelaskan, saat dievakuasi, orangutan itu berada di lahan cetak sawah yang ada tanaman padi, nanas pisang, jeruk. "Jarak lokasi ke hutan alam kurang lebih 1,5 kilometer. Hutan yang tersisa sangat sedikit dan kesedian pakan yang tidak memungkinkan mengakibatkan orangutan lebih nyaman tinggal dilokasi konflik," katanya.
Sementara itu proses evakuasi memakan waktu hingga malam hari. "Sabtu malam orangutan baru tiba di kantor BKSDA Pangkalan Bun. Dan rencananya Orangutan akan di translokasi di SM Lamandau pada Senin, 26 Februari 2018," pungkasnya.
Seekor orangutan jantan yang berusia 17 tahun dengan berat badan 90 kilogram berhasil dievakuasi petugas BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) di sebuah kebun buah milik warga di Desa Sungai Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara.
"Warga setempat bernama Krisno melaporkan ke petugas bahwa ada orangutan besar masuk kebunnya pada 23 Maret 2018. Kemudian staf kami Adi dan Novi, KPHK Lamandau langsung mengecek TKP dan benar ada orangutan," ujar Kepala BKSDA Kalteng SKW 2 Pangkalan Bun, Agung Widodo saat dihubungi MNC Media di kantornya, Minggu (25/2/2018).
Selanjutnya baru pada Sabtu (24/2/2018) tim rescue SKW 2 bergerak ke lokasi dan melakukan evakuasi dengan cara menembakkan obat bius.
Diduga orangutan yang berukuran besar itu sudah berada di kebun warga dan memghabiskan buah-buahan sekitar 15 hari. "Kerugian masyarakat akibat rusaknya tanaman tebu dan pisang yang dimakan oleh orangutan tersebut dan masyarakat tidak berani beraktivitas di sawah," katanya.
Ia menjelaskan, saat dievakuasi, orangutan itu berada di lahan cetak sawah yang ada tanaman padi, nanas pisang, jeruk. "Jarak lokasi ke hutan alam kurang lebih 1,5 kilometer. Hutan yang tersisa sangat sedikit dan kesedian pakan yang tidak memungkinkan mengakibatkan orangutan lebih nyaman tinggal dilokasi konflik," katanya.
Sementara itu proses evakuasi memakan waktu hingga malam hari. "Sabtu malam orangutan baru tiba di kantor BKSDA Pangkalan Bun. Dan rencananya Orangutan akan di translokasi di SM Lamandau pada Senin, 26 Februari 2018," pungkasnya.
(nag)