Polda Sumsel Bongkar Pabrik Miras Palsu

Polda Sumsel Bongkar Pabrik Miras Palsu
A
A
A
PALEMBANG - Aparat Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan (Sumsel) membongkar pabrik rumah tangga pembuatan minuman keras (miras) palsu di Jalan Tanah Mas Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Empat tersangka yakni Bobi, Mumuh, Irfan dan Ridwando turut diamankan dalam penggrebekan tersebut. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, terbongkarnya produsen pembuatan miras palsu ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebut ada kegiatan yang mencurigakan dari dalam rumah nomor 21 tersebut.
Tak butuh waktu lama, pada Rabu, 7 Februari 2018, polisi melakukan penggrebekan dan menangkap Mumuh, Irfan dan Ridwando yang sedang memproduksi miras palsu tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, ketiga tersangka rupanya hanya berstatus pegawai. Dari pengakuan ketiganya, polisi akhirnya menangkap Bobi atasan dari tiga tersangka, di kediamannya di Jalan Kebun Bunga, Palembang.
"Jadi total ada empat tersangka yang ditangkap," katanya saat ditemui di TKP, Kamis (8/2/2018).
Ia menerangkan, miras palsu ini dibuat dengan mencampur bahan etanol satu jerigen dengan 10 jerigen air mentah. Kemudian dicampur dengan pewarna dan perasa coklat untuk membuat miras.
Produksi miras palsu ini, diketahui sudah berjalan sejak September 2017 lalu. Dalam sehari, produksinya bisa mencapai 10 dus. "Dalam satu dus berisikan 48 botol miras. Ini sudah mereka lakukan sejak September 2017 lalu," beber Zulkarnain.
Pasarnya sendiri, kata Zulkarnain, yakni beberapa wilayah yang ada di Sumsel seperti Palembang, Lubuklinggau, Jambi dan Bengkulu. "Ada tiga pasal yang diterapkan dalam kasusu ini. Ancamannya sampai 20 tahun penjara," ujarnya.
Disamping itu, Zulkarnain juga mengaku, pihaknya juga sedang mengejar pemilik industri miras palsu tersebut berinisial RBE.
"Kami juga akan menyelidiki di Laboratorium Forensik (Labfor) apakah miras palsu ini berbahaya atau tidak. Tapi sejauh ini memang belum ada korban," tutupnya.
Empat tersangka yakni Bobi, Mumuh, Irfan dan Ridwando turut diamankan dalam penggrebekan tersebut. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, terbongkarnya produsen pembuatan miras palsu ini berawal dari informasi masyarakat yang menyebut ada kegiatan yang mencurigakan dari dalam rumah nomor 21 tersebut.
Tak butuh waktu lama, pada Rabu, 7 Februari 2018, polisi melakukan penggrebekan dan menangkap Mumuh, Irfan dan Ridwando yang sedang memproduksi miras palsu tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, ketiga tersangka rupanya hanya berstatus pegawai. Dari pengakuan ketiganya, polisi akhirnya menangkap Bobi atasan dari tiga tersangka, di kediamannya di Jalan Kebun Bunga, Palembang.
"Jadi total ada empat tersangka yang ditangkap," katanya saat ditemui di TKP, Kamis (8/2/2018).
Ia menerangkan, miras palsu ini dibuat dengan mencampur bahan etanol satu jerigen dengan 10 jerigen air mentah. Kemudian dicampur dengan pewarna dan perasa coklat untuk membuat miras.
Produksi miras palsu ini, diketahui sudah berjalan sejak September 2017 lalu. Dalam sehari, produksinya bisa mencapai 10 dus. "Dalam satu dus berisikan 48 botol miras. Ini sudah mereka lakukan sejak September 2017 lalu," beber Zulkarnain.
Pasarnya sendiri, kata Zulkarnain, yakni beberapa wilayah yang ada di Sumsel seperti Palembang, Lubuklinggau, Jambi dan Bengkulu. "Ada tiga pasal yang diterapkan dalam kasusu ini. Ancamannya sampai 20 tahun penjara," ujarnya.
Disamping itu, Zulkarnain juga mengaku, pihaknya juga sedang mengejar pemilik industri miras palsu tersebut berinisial RBE.
"Kami juga akan menyelidiki di Laboratorium Forensik (Labfor) apakah miras palsu ini berbahaya atau tidak. Tapi sejauh ini memang belum ada korban," tutupnya.
(rhs)