Sudrajat Minta Masyarakat Tidak Terlibat Komersialisasi Demokrasi
A
A
A
CIMAHI - Bakal calon Gubernur Jawa Barat Mayjen (Purn) Sudrajat meminta agar masyarakat tidak terjebak dalam komersialisasi demokrasi di Pilkada Serentak 2018. Masyarakat harus memilih sesuai dengan kata hatinya tanpa ada paksaan, intervensi, atau iming-iming tertentu yang sifatnya sementara.
"Saya mendorong demokrasi yang baik di pilkada serentak ini, supaya rakyat tidak terlibat dalam komersialisasi demokrasi atau demokrasi transaksional," ucapnya di Cimahi, Rabu (24/1/2018).
Balon cagub yang berpasangan dengan Ahmad Syaikhu ini menilai pilkada yang jujur dan adil akan melahirkan pemimpin yang sebenar-benarnya diinginkan oleh rakyat.
Pelajari betul siapa pemimpin yang akan dipilih dengan mencari tahu track recordnya seperti apa. Termasuk juga riwayat pendidikan, pekerjaan, apa prestasi sebelumnya, dan apa yang diharapkan dari mereka kelak jika terpilih. "Jadi biarkan rakyat punya hak dipilih dan memilih sendiri. Kita tidak boleh menggiring-giring" tegasnya.
Disinggung mengenai juru kampanye nantinya, Sudrajat mengaku didukung penuh oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan Prabowo bersama Zulkifli Hasan, serta Presiden PKS mereka akan turun langsung menyapa masyarakat di Jawa Barat.
Sedangkan dari kalangan selebritis ada beberapa yang sudah siap seperti Desy Ratnasari dan Ahmad Dhani. "Petinggi partai atau selebritis turun itu adalah hal yang wajar dan lumrah dalam pemilu dengan harapan bisa mendongkrak suara," tuturnya.
Dirinya pun memberikan pandangannya soal mahar politik yang sekarang banyak diperbincangkan. Kalau ingin mahar ini dihilangkan seratus persen maka pemerintah harus berani menyiapkan anggaran untuk para calon. Karena bukan lagi rahasia umum jika cost politik memang mahal. "Saya kira untuk menyehatkan perpolitikan Indonesia mungkin perlu adanya suatu penyederhanaan dalam pemilu ini," pungkasnya.
"Saya mendorong demokrasi yang baik di pilkada serentak ini, supaya rakyat tidak terlibat dalam komersialisasi demokrasi atau demokrasi transaksional," ucapnya di Cimahi, Rabu (24/1/2018).
Balon cagub yang berpasangan dengan Ahmad Syaikhu ini menilai pilkada yang jujur dan adil akan melahirkan pemimpin yang sebenar-benarnya diinginkan oleh rakyat.
Pelajari betul siapa pemimpin yang akan dipilih dengan mencari tahu track recordnya seperti apa. Termasuk juga riwayat pendidikan, pekerjaan, apa prestasi sebelumnya, dan apa yang diharapkan dari mereka kelak jika terpilih. "Jadi biarkan rakyat punya hak dipilih dan memilih sendiri. Kita tidak boleh menggiring-giring" tegasnya.
Disinggung mengenai juru kampanye nantinya, Sudrajat mengaku didukung penuh oleh Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan Prabowo bersama Zulkifli Hasan, serta Presiden PKS mereka akan turun langsung menyapa masyarakat di Jawa Barat.
Sedangkan dari kalangan selebritis ada beberapa yang sudah siap seperti Desy Ratnasari dan Ahmad Dhani. "Petinggi partai atau selebritis turun itu adalah hal yang wajar dan lumrah dalam pemilu dengan harapan bisa mendongkrak suara," tuturnya.
Dirinya pun memberikan pandangannya soal mahar politik yang sekarang banyak diperbincangkan. Kalau ingin mahar ini dihilangkan seratus persen maka pemerintah harus berani menyiapkan anggaran untuk para calon. Karena bukan lagi rahasia umum jika cost politik memang mahal. "Saya kira untuk menyehatkan perpolitikan Indonesia mungkin perlu adanya suatu penyederhanaan dalam pemilu ini," pungkasnya.
(nag)