Siklon Dahlia Menjauh, BPBD Jabar Imbau Warga Tak Panik
A
A
A
BANDUNG - BPBD Jawa Barat (Jabar) mengimbau seluruh masyarakat di tanah pasundan tak khawatir berlebihan menyikapi fenomena alam siklon tropis yang berpotensi menimbulkan badai tersebut.
Kepala BPBD Jabar Dicky Syaromi mengatakan, selama masyarakat mewaspadai, kemunculan fenomena alam tersebut tak perlu dikhawatirkan berlebihan. Oleh karenanya, Dicky meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap dampak siklon tropis yang diberi nama siklon dahlia tersebut.
"Fenomena siklon tropis sejak mulai (siklon) anggrek, bakung, cempaka, hingga dahlia, jangan dijadikan sesuatu yang mengkhawatirkan selama ada kewaspadan," tutur Dicky di Bandung, Jumat (1/12/2017).
Dicky melanjutkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten/kota di Jabar untuk menyikapi dampak siklon dahlia. BPBD Jabar telah menginstruksikan BPBD kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaannya. Bahkan, pihaknya meminta seluruh posko bencana untuk bersiaga 24 jam penuh.
"Hal ini sejalan dengan status siaga darurat banjir dan longsor yang berlaku sampai Mei (2017) nanti dan kita sudah kirim surat (imbauan) ke BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi dampak siklon dahlia ini," ujarnya.
Pihaknya pun mengingatkan seluruh masyarakat untuk memperhatikan tanda-tanda siklon dahlia, seperti angin kencang disertai hujan, gelombang laut, dan longsor.
Terlebih bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan selatan Jabar, seperti nelayan, agar tidak memaksakan diri beraktivitas mengingat wilayah tersebut menjadi kawasan yang paling terdampak siklon dahlia.
"Warga yang tinggal di daerah rawan longsor harus hati-hati dan segera melapor bila terjadi hujan terus menerus dan bagi mereka yang beraktivitas di laut, jangan memaksakan diri berlayar," sebutnya.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Jadi Hendarmin mengungkapkan, siklon dahlia yang saat ini terjadi diprediksi akan meluruh dalam satu hingga dua hari ke depan.
"Posisi (siklon dahlia)-nya kini mulai menjauh dari Pulau Jawa menuju Samudera Hindia ke arah barat Australia. Prediksinya, (dampak) meluruh sehari dua hari ke depan," katanya.
Meski mulai menjauh, dampak siklon dahlia berupa angin kencang tetap akan dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan selatan Jabar. Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada.
"Kecepatan anginnya masih dalam kategori di atas 40 kilometer per jam. Lebih dominan (terasa) di selatan Jabar, seperti Sukabumi dan Pangandaran," pungkasnya.
Kepala BPBD Jabar Dicky Syaromi mengatakan, selama masyarakat mewaspadai, kemunculan fenomena alam tersebut tak perlu dikhawatirkan berlebihan. Oleh karenanya, Dicky meminta masyarakat terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap dampak siklon tropis yang diberi nama siklon dahlia tersebut.
"Fenomena siklon tropis sejak mulai (siklon) anggrek, bakung, cempaka, hingga dahlia, jangan dijadikan sesuatu yang mengkhawatirkan selama ada kewaspadan," tutur Dicky di Bandung, Jumat (1/12/2017).
Dicky melanjutkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan seluruh BPBD kabupaten/kota di Jabar untuk menyikapi dampak siklon dahlia. BPBD Jabar telah menginstruksikan BPBD kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaannya. Bahkan, pihaknya meminta seluruh posko bencana untuk bersiaga 24 jam penuh.
"Hal ini sejalan dengan status siaga darurat banjir dan longsor yang berlaku sampai Mei (2017) nanti dan kita sudah kirim surat (imbauan) ke BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi dampak siklon dahlia ini," ujarnya.
Pihaknya pun mengingatkan seluruh masyarakat untuk memperhatikan tanda-tanda siklon dahlia, seperti angin kencang disertai hujan, gelombang laut, dan longsor.
Terlebih bagi masyarakat yang beraktivitas di wilayah perairan selatan Jabar, seperti nelayan, agar tidak memaksakan diri beraktivitas mengingat wilayah tersebut menjadi kawasan yang paling terdampak siklon dahlia.
"Warga yang tinggal di daerah rawan longsor harus hati-hati dan segera melapor bila terjadi hujan terus menerus dan bagi mereka yang beraktivitas di laut, jangan memaksakan diri berlayar," sebutnya.
Sementara itu, prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Jadi Hendarmin mengungkapkan, siklon dahlia yang saat ini terjadi diprediksi akan meluruh dalam satu hingga dua hari ke depan.
"Posisi (siklon dahlia)-nya kini mulai menjauh dari Pulau Jawa menuju Samudera Hindia ke arah barat Australia. Prediksinya, (dampak) meluruh sehari dua hari ke depan," katanya.
Meski mulai menjauh, dampak siklon dahlia berupa angin kencang tetap akan dirasakan masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di kawasan selatan Jabar. Oleh karenanya, pihaknya mengimbau masyarakat selalu waspada.
"Kecepatan anginnya masih dalam kategori di atas 40 kilometer per jam. Lebih dominan (terasa) di selatan Jabar, seperti Sukabumi dan Pangandaran," pungkasnya.
(nag)