Warga Pekalongan Korban Petasan Tangerang Dimakamkan
A
A
A
PEKALONGAN - Suasana duka menyelimuti pemakaman seorang warga Pekalongan, Jawa Tengah, korban petasan Tangerang. Korban bernama Atin Puspita (32) meninggal dunia setelah empat hari dirawat di rumah sakit. Keluarga meminta agar kasus meledaknya pabrik petasan dan kembang api tersebut diusut tuntas.
Jenazah Atin Puspita, warga dukuh Lambur 2 RT 07 RW 03, Desa Lambur, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Senin sore tiba di kampung halaman. Dia menjadi korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tanggerang. Korban tewas setelah dirawat di rumah sakit akibat luka bakar serius.
Pada Senin sore (30/10/2017 ) jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Suasana duka menyelimuti proses pemakaman atin puspita ini. Keluarga nampak sangat berduka dengan kejadian yang tidak diduga tersebut.
Korban baru bekerja di pabrik petasan itu sekitar dua pekan. Korban bekerja sebagai buruh untuk membantu perekonomian keluarganya. Suami korban, Supriyo bekerja sebagai pedagang di Tanggerang, korban meninggalkan seorang putra bernama Rey Ardiansyah (12 tahun ) pelajar kelas 1 SMP.
Supriyo, suami korban sebenarnya ada firasat tidak enak dan sempat melarang istrinya berangkat bekerja , namun Atin Puspita tetap berangkat. Ternyata itu adalah pertemuan terakhir, karena setelah itu ada peristiwa mengejutkan, istrinya menjadi korban ledakan pabrik petasan dan kembang api.
“Saya sudah punya firasat tidak enakdan sempat melarang istri agar tidak berangakt bekerja, namun tetap berangkat karena tidak ada alas an lain,” jelas Supriyo, suami korban.
Pihak keluarga sudah menerima dengan pasrah kejadian itu. Meskipun sudah menerima kejadian tersebut, namun tetap meminta aparat hokum agar kasusnya diusut tuntas. “Kami ikhlas dengan kepergian anak saya ini, namun saya tetap meminta agar kasus ini terus diusut tuntas dan perusahaan bisa memberikan santunan buat cucu saya,” jelas Sutriyah, ibu korban.
Jenazah Atin Puspita, warga dukuh Lambur 2 RT 07 RW 03, Desa Lambur, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan, Senin sore tiba di kampung halaman. Dia menjadi korban kebakaran pabrik petasan di Kosambi, Tanggerang. Korban tewas setelah dirawat di rumah sakit akibat luka bakar serius.
Pada Senin sore (30/10/2017 ) jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Suasana duka menyelimuti proses pemakaman atin puspita ini. Keluarga nampak sangat berduka dengan kejadian yang tidak diduga tersebut.
Korban baru bekerja di pabrik petasan itu sekitar dua pekan. Korban bekerja sebagai buruh untuk membantu perekonomian keluarganya. Suami korban, Supriyo bekerja sebagai pedagang di Tanggerang, korban meninggalkan seorang putra bernama Rey Ardiansyah (12 tahun ) pelajar kelas 1 SMP.
Supriyo, suami korban sebenarnya ada firasat tidak enak dan sempat melarang istrinya berangkat bekerja , namun Atin Puspita tetap berangkat. Ternyata itu adalah pertemuan terakhir, karena setelah itu ada peristiwa mengejutkan, istrinya menjadi korban ledakan pabrik petasan dan kembang api.
“Saya sudah punya firasat tidak enakdan sempat melarang istri agar tidak berangakt bekerja, namun tetap berangkat karena tidak ada alas an lain,” jelas Supriyo, suami korban.
Pihak keluarga sudah menerima dengan pasrah kejadian itu. Meskipun sudah menerima kejadian tersebut, namun tetap meminta aparat hokum agar kasusnya diusut tuntas. “Kami ikhlas dengan kepergian anak saya ini, namun saya tetap meminta agar kasus ini terus diusut tuntas dan perusahaan bisa memberikan santunan buat cucu saya,” jelas Sutriyah, ibu korban.
(rhs)