Susuri 6 Daerah Mataraman, Anas Temui Ribuan Ibu-Ibu hingga Cicipi Onde-Onde
A
A
A
BANYUWANGI - Calon Wakil Gubernur Jatim Abdullah Azwar Anas baru saja memanfaatkan hari libur Minggu 29 Oktober 2017 kemarin untuk berkeliling ke lima kabupaten/kota, yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Nganjuk, Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto. Sebelumnya, Sabtu 28 Oktober lalu, Bupati Banyuwangi itu menyusuri empat kabupaten di Pulau Madura mulai pagi hingga tengah malam.
”Ya saya akhir pekan lalu memang memanfaatkan hari libur untuk keliling ke sejumlah daerah. Alhamdulillah, responsnya luar biasa,” ujar Anas saat dihubungi, Senin (30/10/2017). Dalam safari politiknya, Anas yang didampingi sejumlah pengurus partai pengusungnya, mendatangi beberapa titik.
Anas bertemu dan berbincang dengan ribuan jemaah yang mayoritas ibu-ibu di wilayah Kediri dan sekitarnya yang berkumpul di Ponpes Lirboyo, Kediri, dalam acara yang digelar Pusat Alumni Haji Nasrul Ummah asuhan KH Zainuddin Djazuli dari Ponpes Ploso.
Acara dihadiri para ulama sepuh dan tokoh masyarakat di wilayah Kediri. ”Di tiap daerah tersebut, saya juga bertemu dengan para pengurus dan kader partai pengusung. Juga sejumlah relawan. Kami bertukar pandangan tentang banyak hal. Saya tekankan kepada teman-teman semua bahwa kita harus melakukan edukasi politik yang baik, haram hukumnya menjelek-jelekkan kandidat lain, ” tegas Anas.
Menurut bupati berusia 44 tahun ini, karena memang mengusung kampanya yang kreatif dan inspiratif, yang bukan hanya bicara soal menang-kalah, tapi yang lebih penting bagaimana mengajak masyarakat bersama-sama melakukan kebaikan bagi sekitar.
Di setiap daerah yang dikunjunginya, Anas juga selalu bertemu dengan kepala daerahnya. ”Saya selalu silaturahmi ke teman-teman kepala daerah, yang selama ini memang semuanya akrab dengan kami. Ini wujud minta izin, kulonuwun, karena saya keliling ke wilayah beliau-beliau,” ujar Anas yang memenangi Pilkada Banyuwangi 2015 lalu dengan hampir 89% suara.
Tak lupa, sambung Anas, di tiap daerah, dia selalu mencicipi kuliner khas lokal, mulai dari tahu, kikil, gethuk, sampai onde-onde.
”Kuliner lokal kita luar biasa dahsyat. Bukan hanya dari sisi rasa, tapi juga dampaknya ke ekonomi rakyat. Kuliner lokal juga mengandung filosofi dan kearifan lokal. Semuanya itu kalau dibungkus dalam satu cerita yang menarik dan sentuhan branding yang tepat, penjualannya ke depan bakal lebih luar biasa,” kata Anas yang dikenal mampu mengembangkan pariwisata Banyuwangi.
”Ya saya akhir pekan lalu memang memanfaatkan hari libur untuk keliling ke sejumlah daerah. Alhamdulillah, responsnya luar biasa,” ujar Anas saat dihubungi, Senin (30/10/2017). Dalam safari politiknya, Anas yang didampingi sejumlah pengurus partai pengusungnya, mendatangi beberapa titik.
Anas bertemu dan berbincang dengan ribuan jemaah yang mayoritas ibu-ibu di wilayah Kediri dan sekitarnya yang berkumpul di Ponpes Lirboyo, Kediri, dalam acara yang digelar Pusat Alumni Haji Nasrul Ummah asuhan KH Zainuddin Djazuli dari Ponpes Ploso.
Acara dihadiri para ulama sepuh dan tokoh masyarakat di wilayah Kediri. ”Di tiap daerah tersebut, saya juga bertemu dengan para pengurus dan kader partai pengusung. Juga sejumlah relawan. Kami bertukar pandangan tentang banyak hal. Saya tekankan kepada teman-teman semua bahwa kita harus melakukan edukasi politik yang baik, haram hukumnya menjelek-jelekkan kandidat lain, ” tegas Anas.
Menurut bupati berusia 44 tahun ini, karena memang mengusung kampanya yang kreatif dan inspiratif, yang bukan hanya bicara soal menang-kalah, tapi yang lebih penting bagaimana mengajak masyarakat bersama-sama melakukan kebaikan bagi sekitar.
Di setiap daerah yang dikunjunginya, Anas juga selalu bertemu dengan kepala daerahnya. ”Saya selalu silaturahmi ke teman-teman kepala daerah, yang selama ini memang semuanya akrab dengan kami. Ini wujud minta izin, kulonuwun, karena saya keliling ke wilayah beliau-beliau,” ujar Anas yang memenangi Pilkada Banyuwangi 2015 lalu dengan hampir 89% suara.
Tak lupa, sambung Anas, di tiap daerah, dia selalu mencicipi kuliner khas lokal, mulai dari tahu, kikil, gethuk, sampai onde-onde.
”Kuliner lokal kita luar biasa dahsyat. Bukan hanya dari sisi rasa, tapi juga dampaknya ke ekonomi rakyat. Kuliner lokal juga mengandung filosofi dan kearifan lokal. Semuanya itu kalau dibungkus dalam satu cerita yang menarik dan sentuhan branding yang tepat, penjualannya ke depan bakal lebih luar biasa,” kata Anas yang dikenal mampu mengembangkan pariwisata Banyuwangi.
(sms)