Kisruh Taksi Online-Konvensional, Polrestabes Upayakan Perdamaian
A
A
A
BANDUNG - Aksi teror dan intimidasi terhadap sopir taksi online di Kota Bandung masih terjadi. Polrestabes Bandung berupaya untuk melakukan upaya perdamaian kepada kedua belah pihak.
Sebelumnya terjadi intimidasi sejumlah orang tak dikenal terhadap para sopir taksi online di beberapa lokasi pada Rabu 18 Oktober 2017. Kemudian aksi serupa terjadi di bawah flyover Kiaracondong, dekat SPBU pada Jumat (20/10/2017) sekitar pukul 03.30 WIB.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, aksi teror, intimidasi, dan perusakan dilakukan oleh tiga pria terhadap korban Robi Wahyudi (37) warga Cinambo Kota Bandung. Ketika itu, korban Robi, sopir taksi online, menjemput penumpang di depan pom bensin di bawah flyover Kiaracondong. Tiba-tiba dipepet oleh mobil angkutan kota (angkot) warna hijau jurusan Cicaheum-Kebon Kalapa, yang ditumpangi tiga orang tak dikenal.
Kemudian salah satu penumpang angkot tersebut turun dan menyuruh korban untuk menurunkan penumpangnya. Namun tidak lama kemudian pelaku memukul kaca belakang mobil Cayla warna merah bernopol D 1253 AFI milik korban hingga pecah. Seorang pelaku penyerangan, Hermanto Sinaga berhasil ditangkap, sedangkan dua pelaku berhasil kabur.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan peristiwa itu. Saat ini, kasus intimidasi dan perusakan mobil korban Robi ditangani Sat Reskrim Polrestabes Bandung. "Anggota telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Kami juga mempelajari rekaman CCTV (closed circuit television) yang ada di sekitar lokasi kejadian," ujar Yusri.
Saat ini, ujar Yusri, anggota memburu dua pelaku yang melarikan diri. "Kami mengamankan barang bukti mobil Cayla warna merah nopol D 1253 AFI milik korban dan angkot Cicaheum-Kebon Kalapa yang ditumpangi pelaku nopol D 1937 AE," ujar Kabid Humas.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, secara umum situasi kamtibmas Kota Bandung aman dan kondusif meski sempat terjadi gesekan antara sopir angkutan umum konvensional dengan taksi online di beberapa tempat. Namun, peristiwa itu bisa diredam oleh jajaran Polrestabes Bandung.
“Petugas sudah mengecek lokasi kejadian, melakukan olah TKP, dan meminta keterangan saksi-saksi. Tidak ada korban luka-luka dan jiwa dalam dua peristiwa itu. Hanya kerugian materi. Saat ini kami tengah berupaya mendamaikan kedua belah pihak agar ke depan tak terjadi lagi peristiwa seperti itu,” kata Hendro di ruang kerjanya, Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (20/10/2017).
Sebelumnya terjadi intimidasi sejumlah orang tak dikenal terhadap para sopir taksi online di beberapa lokasi pada Rabu 18 Oktober 2017. Kemudian aksi serupa terjadi di bawah flyover Kiaracondong, dekat SPBU pada Jumat (20/10/2017) sekitar pukul 03.30 WIB.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, aksi teror, intimidasi, dan perusakan dilakukan oleh tiga pria terhadap korban Robi Wahyudi (37) warga Cinambo Kota Bandung. Ketika itu, korban Robi, sopir taksi online, menjemput penumpang di depan pom bensin di bawah flyover Kiaracondong. Tiba-tiba dipepet oleh mobil angkutan kota (angkot) warna hijau jurusan Cicaheum-Kebon Kalapa, yang ditumpangi tiga orang tak dikenal.
Kemudian salah satu penumpang angkot tersebut turun dan menyuruh korban untuk menurunkan penumpangnya. Namun tidak lama kemudian pelaku memukul kaca belakang mobil Cayla warna merah bernopol D 1253 AFI milik korban hingga pecah. Seorang pelaku penyerangan, Hermanto Sinaga berhasil ditangkap, sedangkan dua pelaku berhasil kabur.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus membenarkan peristiwa itu. Saat ini, kasus intimidasi dan perusakan mobil korban Robi ditangani Sat Reskrim Polrestabes Bandung. "Anggota telah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Kami juga mempelajari rekaman CCTV (closed circuit television) yang ada di sekitar lokasi kejadian," ujar Yusri.
Saat ini, ujar Yusri, anggota memburu dua pelaku yang melarikan diri. "Kami mengamankan barang bukti mobil Cayla warna merah nopol D 1253 AFI milik korban dan angkot Cicaheum-Kebon Kalapa yang ditumpangi pelaku nopol D 1937 AE," ujar Kabid Humas.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, secara umum situasi kamtibmas Kota Bandung aman dan kondusif meski sempat terjadi gesekan antara sopir angkutan umum konvensional dengan taksi online di beberapa tempat. Namun, peristiwa itu bisa diredam oleh jajaran Polrestabes Bandung.
“Petugas sudah mengecek lokasi kejadian, melakukan olah TKP, dan meminta keterangan saksi-saksi. Tidak ada korban luka-luka dan jiwa dalam dua peristiwa itu. Hanya kerugian materi. Saat ini kami tengah berupaya mendamaikan kedua belah pihak agar ke depan tak terjadi lagi peristiwa seperti itu,” kata Hendro di ruang kerjanya, Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jumat (20/10/2017).
(wib)