Master Plan Geopark Kaldera Toba Mulai Disusun

Jum'at, 13 Oktober 2017 - 19:42 WIB
Master Plan Geopark Kaldera Toba Mulai Disusun
Master Plan Geopark Kaldera Toba Mulai Disusun
A A A
MEDAN - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata mulai menyusun master plan Geopark Kaldera Toba (GKT). Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata ke Danau Toba.

“Pembuatan master plan ini adalah untuk kepentingan bangsa dan negara kita. Apalagi kita ketahui bahwa Danau Toba telah ditetapkan sebagai salah satu kawasan pariwisata nasional dan Presiden telah menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 20 juta orang. Makanya kalau Danau Toba dapat masuk dalam Unesco Global Geopark (UGG), maka tidak menutup kemungkinan Danau Toba dapat terpromosikan secara luas,” kata Asisten Deputi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata diwakili Kabid Amenitas Pariwisata, Bambang Cahyo Murdoko dalam FGD Penyusunan Master Plan GKT di Hotel Polonia Medan, Jumat (13/10/2017).

Turut hadir dalam kesempatan itu Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Ketua Badan Pengelola GKT Alimin Ginting, Tenaga Ahli Penyusunan Master Plan GKT Nurlisa Ginting dan Wayan K.

Lebih lanjut kata Bambang, dengan masuknya GKT dalam UGG, diyakini wisatawan akan dapat datang kembali ke Danau Toba. “Kita berharap Danau Toba dapat menjadi destinasi wisata nasional yang semakin dilirik wisatawan sehingga bisa kembali meningkatkan kunjungan wisata,” terang Bambang.

Pada kesempatan itu, Nurhajizah Marpaung yang juga Ketua Percepatan GKT mengatakan, saat ini Pemprov Sumut tengah berupaya memenuhi 5 rekomendasi yang disyaratkan Unesco agar GKT bisa masuk dalam UGG.

“Kalau kita lihat geopark lainnya seperti Rinjani dan Gunung Batur, di sana malah sampai ada 10 hingga 20 rekomendasi yang harus dipenuhi. Namun, setelah mendapatkan rekomendasi mereka langsung mengerjakannya,” katanya.

Nurhajizah juga mengatakan dossier (laporan) GKT untuk Unesco sudah selesai. Tidak hanya laporan, Nurhajizah juga mengatakan Pemprov Sumut berupaya melakukan pembangunan yang direkomendasi Unesco.

Di antaranya, pemenuhan panel informasi untuk 16 geosite. Pembangunan gapura hingga pembangunan kamar mandi berstandar internasional pada masing-masing geosite.

“Beberapa di antaranya sudah kita penuhi dan saat ini masih ada yang dalam proses seperti pembenahan sarana nanti akan dibangun 20 gapura dan 30 kamar mandi. Begitu juga untuk pembangunan taman bunga di Humbang Hasundutan dan Taput saat ini masih dalam proses clen and clear lahan,” papar Nurhajizah.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7813 seconds (0.1#10.140)