Abrasi Pantai Keraya Kian Parah, Jalan Penghubung Ini Terancam Putus
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Abrasi di pantai Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng kian parah.
Warga yang bermukim di desa tersebut mulai gelisah lantaran jika air laut terus menerjang dan mengikis jalan poros itu, bisa memutus transportasi antardesa.
"Ini yang rusak parah di bagian timur pantai keraya dengan panjang sekitar 50 meter. Jalan terus terkikis air, lama lama jalan ini bisa amblas," ujar Kepala Desa Keraya, Suharmalik, Selasa (10/10/2017).
Warga setempat berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah, sebab dalam satu tahun terakhir sudah melapor ke dinas terkait tapi belum ada tindakan.
"Dulu jalan poros ini lebar, seiring waktu terus tergerus air pasang dan menjadi sempit dan terancam putus. Kalo jalan ini menghubungkan ke desa Sebuai Barat dan Timur," katanya.
Warga sekitar jalan yang mengalami abrasi berharap adanya pembuatan siring sebagai penahan air supaya jalan tidak terus tergerus.
"Sebelumnya hanya di kasih asbes tapi sudah ambrol lagi. Harapannya dibuatkan siring dari batu batuan yajg dibungkus dengan jaring kawat. Kalau itu lebih kuat. Sebaiknya bisa direalisasikan secepatnya," harapnya.
Sementara itu seorang warga setempat Alex Gunawan mengatakan, abrasi pantai ini sudah terjadi dalam satu tahun terakhir. Puluhan rumah warga yang berada tepat di seberang laut mulai resah.
Sebab jika air pasang sudah mulai menutupi jalan dan air nyaris masuk ke dalam rumah. "Kalau air pasangnya tinggi nyaris masuk ke dalam rumah. Kalau tidak segera dibuatkan siring, puluhan rumah warga yang bermukim di pesisir pantai ini terancam air bah yang datang dari laut," pungkasnya.
Warga yang bermukim di desa tersebut mulai gelisah lantaran jika air laut terus menerjang dan mengikis jalan poros itu, bisa memutus transportasi antardesa.
"Ini yang rusak parah di bagian timur pantai keraya dengan panjang sekitar 50 meter. Jalan terus terkikis air, lama lama jalan ini bisa amblas," ujar Kepala Desa Keraya, Suharmalik, Selasa (10/10/2017).
Warga setempat berharap ada perhatian dari Pemerintah Daerah, sebab dalam satu tahun terakhir sudah melapor ke dinas terkait tapi belum ada tindakan.
"Dulu jalan poros ini lebar, seiring waktu terus tergerus air pasang dan menjadi sempit dan terancam putus. Kalo jalan ini menghubungkan ke desa Sebuai Barat dan Timur," katanya.
Warga sekitar jalan yang mengalami abrasi berharap adanya pembuatan siring sebagai penahan air supaya jalan tidak terus tergerus.
"Sebelumnya hanya di kasih asbes tapi sudah ambrol lagi. Harapannya dibuatkan siring dari batu batuan yajg dibungkus dengan jaring kawat. Kalau itu lebih kuat. Sebaiknya bisa direalisasikan secepatnya," harapnya.
Sementara itu seorang warga setempat Alex Gunawan mengatakan, abrasi pantai ini sudah terjadi dalam satu tahun terakhir. Puluhan rumah warga yang berada tepat di seberang laut mulai resah.
Sebab jika air pasang sudah mulai menutupi jalan dan air nyaris masuk ke dalam rumah. "Kalau air pasangnya tinggi nyaris masuk ke dalam rumah. Kalau tidak segera dibuatkan siring, puluhan rumah warga yang bermukim di pesisir pantai ini terancam air bah yang datang dari laut," pungkasnya.
(nag)