Bejat, Oknum Kades di Paluta Tiduri NR di Rumah Kosong
A
A
A
PADANGLAWAS UTARA - Oknum Kepala Desa (Kades) Aek Jakkang, Kecamatan Padangbolak, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara (Sumut), HBS, meniduri korban NR di dalam rumahnya tak jauh dari kantor kepala desa setempat.
HBS diduga meniduri korban berulang-ulang di rumah kosong miliknya tersebut. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Paluta Farida Chairani mengatakan, motif pelaku mencabuli korban dengan mengatakan bahwa orang tua NR sedang sakit parah. Saat itu, HBS langsung menjemput korban dari tempat kerjannya.
"Alasan pelaku membawa korban, karena orang tuanya sakit parah," ujarnya kepada melalui telepon selulernya, Selasa (3/10/2017).
Setelah korban masuk ke dalam mobil, pelaku tiba-tiba turun untuk membeli satu botol air mineral yang langsung diberikan kepada NR. Selanjutnya, perempuan yang bekerja di salah satu took grosir itu langsung tidak sadarkan diri.
Ketika sadar, korban melihat pakaiannya sudah dilucuti dan hanya menggunalan kain sarung. Selang beberapa hari setelah kejadian itu, pelaku kembali menjemput korban dengan alasan yang sama. Setelah itu, pelaku memberikan sebotol minuman mirip sirup.
Setelah itu, pelaku membawa korban makan nasi goreng ke pasar Gunung Tua. Usai menyantap makanan, korban tidak sadarkan diri dan pelaku membawanya ke rumah yang kosong tersebut. "Ketika korban bangun, pakaian dia sudah lepas dari badannya," tegasnya.
Dia berharap pihak penyidik kepolisian segera memproses kasus itu karena oknum kades tersebut hingga saat ini masih kebal hukum. Untuk diketahui, kasus ini sempat ditangani Polres Tapsel dan di-SP3.
HBS diduga meniduri korban berulang-ulang di rumah kosong miliknya tersebut. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Paluta Farida Chairani mengatakan, motif pelaku mencabuli korban dengan mengatakan bahwa orang tua NR sedang sakit parah. Saat itu, HBS langsung menjemput korban dari tempat kerjannya.
"Alasan pelaku membawa korban, karena orang tuanya sakit parah," ujarnya kepada melalui telepon selulernya, Selasa (3/10/2017).
Setelah korban masuk ke dalam mobil, pelaku tiba-tiba turun untuk membeli satu botol air mineral yang langsung diberikan kepada NR. Selanjutnya, perempuan yang bekerja di salah satu took grosir itu langsung tidak sadarkan diri.
Ketika sadar, korban melihat pakaiannya sudah dilucuti dan hanya menggunalan kain sarung. Selang beberapa hari setelah kejadian itu, pelaku kembali menjemput korban dengan alasan yang sama. Setelah itu, pelaku memberikan sebotol minuman mirip sirup.
Setelah itu, pelaku membawa korban makan nasi goreng ke pasar Gunung Tua. Usai menyantap makanan, korban tidak sadarkan diri dan pelaku membawanya ke rumah yang kosong tersebut. "Ketika korban bangun, pakaian dia sudah lepas dari badannya," tegasnya.
Dia berharap pihak penyidik kepolisian segera memproses kasus itu karena oknum kades tersebut hingga saat ini masih kebal hukum. Untuk diketahui, kasus ini sempat ditangani Polres Tapsel dan di-SP3.
(rhs)