Pemkab Tapsel Jamin Pendidikan Ibrahim Siregar
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) akan menjamim dan memperhatikan pendidikan Ibrahim Siregar (8), anak semata wayang Parlindungam Siregar (31), korban pembunuhan sadis di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Sipirok-Taput, Sumatera Utara, Rabu lalu (27/9/2017).
Sekretaris Daerah Tapsel, Parulian Nasution mengatakan, pihaknya sudah menyepakati akan memperhatikan proses pendidikan anak hasil perkawinan Parlindungan Siregar dan Damayanti Harahap tersebut. Menurutnya, Pemkab Tapsel akan memberikan jaminan pendidikan yang berkesinambungan kepada Baim, sapaan akrab Ibrahim.
"Kami akan bantu dan jamin proses pendidikannya, sehingga peristiwa ini tidak menjadi kendala untuk masa depan anak itu," ujarnya saat melayat ke rumah duka di Desa Marsada, Sipirok, Tapsel, Jumat (29/9/2017).
Selain itu, Pemkab Tapsel juga akan memberikan petugas pendamping dari Dinas Perlindungan Perempuan dan anak, untuk membantu memulihkan mental Ibrahim pascaperistiwa berdarah tersebut.
Pendampingan itu diperlukan agar peristiwa itu tidak menimbulkan trauma yang lama sehingga mengganggu kejiwaannya pada saat sudah dewasa nanti.
Meski tidak melihat kejadian itu langsung, namun, sebagai seorang anak pasti akan merasa kehilangan, apalagi sampai dia mengetahaui penyebab kematian orang tuanya. "Pendamping ini nanti akan terus memberikan motivasi sehingga kejiwaan anak tersebut tidak terganggu. Baik ketika dia sudah mengetahui penyebab kematian orang tuanya maupun sebelumnya," tandasnya.
Dia berharap seluruh masyarakat di lingkungan tempat tinggal Ibrahim agar sama-sama menjaga anak tersebut, sehingga tidak merasa kehilangan orang tua.
Sekretaris Daerah Tapsel, Parulian Nasution mengatakan, pihaknya sudah menyepakati akan memperhatikan proses pendidikan anak hasil perkawinan Parlindungan Siregar dan Damayanti Harahap tersebut. Menurutnya, Pemkab Tapsel akan memberikan jaminan pendidikan yang berkesinambungan kepada Baim, sapaan akrab Ibrahim.
"Kami akan bantu dan jamin proses pendidikannya, sehingga peristiwa ini tidak menjadi kendala untuk masa depan anak itu," ujarnya saat melayat ke rumah duka di Desa Marsada, Sipirok, Tapsel, Jumat (29/9/2017).
Selain itu, Pemkab Tapsel juga akan memberikan petugas pendamping dari Dinas Perlindungan Perempuan dan anak, untuk membantu memulihkan mental Ibrahim pascaperistiwa berdarah tersebut.
Pendampingan itu diperlukan agar peristiwa itu tidak menimbulkan trauma yang lama sehingga mengganggu kejiwaannya pada saat sudah dewasa nanti.
Meski tidak melihat kejadian itu langsung, namun, sebagai seorang anak pasti akan merasa kehilangan, apalagi sampai dia mengetahaui penyebab kematian orang tuanya. "Pendamping ini nanti akan terus memberikan motivasi sehingga kejiwaan anak tersebut tidak terganggu. Baik ketika dia sudah mengetahui penyebab kematian orang tuanya maupun sebelumnya," tandasnya.
Dia berharap seluruh masyarakat di lingkungan tempat tinggal Ibrahim agar sama-sama menjaga anak tersebut, sehingga tidak merasa kehilangan orang tua.
(rhs)