Innalillah, Jenazah TKI Asal Karawang Masih Tertahan di Srilanka
A
A
A
KARAWANG - Jenazah TKI asal Karawang, Jawa Barat, Nuraesih Mainin (36) yang meninggal di atas pesawat Saudi Airlines, Minggu (24/9/2017) lalu, masih tertahan di Srilanka.
Pihak keluarga kesulitan memulangkan korban karena harus menyediakan uang sebesar Rp40 juta untuk membawa jenazah ke Karawang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diisnakertrans) Kabupaten Karawang saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI di Srilanka untuk mengetahui penyebab meninggalnya Nuraisih saat di pesawat menuju Jakarta.
Menurut ibu korban, Romlah (70) yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta mengatakan, keluarga mendapat informasi dari pihak Disnakertrans jika anaknya meninggal di pesawat saat akan pulang.
Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya Nuraisih. Saat ini sedang ditangani KBRI di Srilanka dan belum mendapat kabar hasil autopsinya.
Nuraesih diketahui meninggal dunia saat pesawat transit di Srilanka dan jenazah langsung diturunkan dari pesawat diserahkan ke KBRI Srilanka.
"Mau memulangkan almarhum harus ada uang Rp40 juta. Dari mana uang kami sebanyak itu. Makanya kami meminta tolong kepada bupati mau membantu memulangkan anak kami. Kasihan anak kami terlalu lama disana harus cepat dimakamkan," kata Romlah, Selasa (26/9/2017).
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Karawang, Ahmad Suroto mengatakan, pihaknya sudah menurunkan petugas untuk mengurus pemulangan jenazah. Saat ini Disnakertrans masih melakukan kordinasi dengan KBRI Srilanka dan juga kantor kementerian tenaga kerja untuk memproses pemulangan jenazah.
"Kita belum mendapat keterangan resmi penyebab meninggalnya Nuraesih karena belum menerima hasil autopsi. Soal biaya pemulangan nanti kita cari solusinya," katanya.
Pihak keluarga kesulitan memulangkan korban karena harus menyediakan uang sebesar Rp40 juta untuk membawa jenazah ke Karawang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diisnakertrans) Kabupaten Karawang saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI di Srilanka untuk mengetahui penyebab meninggalnya Nuraisih saat di pesawat menuju Jakarta.
Menurut ibu korban, Romlah (70) yang tinggal di Dusun Krajan, Desa Jayakerta, Kecamatan Jayakerta mengatakan, keluarga mendapat informasi dari pihak Disnakertrans jika anaknya meninggal di pesawat saat akan pulang.
Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya Nuraisih. Saat ini sedang ditangani KBRI di Srilanka dan belum mendapat kabar hasil autopsinya.
Nuraesih diketahui meninggal dunia saat pesawat transit di Srilanka dan jenazah langsung diturunkan dari pesawat diserahkan ke KBRI Srilanka.
"Mau memulangkan almarhum harus ada uang Rp40 juta. Dari mana uang kami sebanyak itu. Makanya kami meminta tolong kepada bupati mau membantu memulangkan anak kami. Kasihan anak kami terlalu lama disana harus cepat dimakamkan," kata Romlah, Selasa (26/9/2017).
Sementara itu, Kepala Disnakertrans Karawang, Ahmad Suroto mengatakan, pihaknya sudah menurunkan petugas untuk mengurus pemulangan jenazah. Saat ini Disnakertrans masih melakukan kordinasi dengan KBRI Srilanka dan juga kantor kementerian tenaga kerja untuk memproses pemulangan jenazah.
"Kita belum mendapat keterangan resmi penyebab meninggalnya Nuraesih karena belum menerima hasil autopsi. Soal biaya pemulangan nanti kita cari solusinya," katanya.
(rhs)