Bupati Tapsel Minta Generasi Muda Jangan Melupakan Sejarah
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Bupati Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) Syahrul M Pasaribu, meminta generasi muda tidak melupakan sejarah negara, terutama ideologi Pancasila.
“Saya meminta agar seluruh generasi bangsa agar tidak pernah melupakan sejarah, terutama ideolagi Pancasila yang sudah mendasari bangsa selama ini,”ujar Syahrul M Pasaribu ketika menghadiri kegiatan Fokus Group Diskusion (FGD), di Hotel Mega Permata, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rabu (20/9/2017).
Dikatakannya, seiring kemajuan zaman, Pancasila jangan hanya diucapkan, namun harus memahami makna yang terkandung di dalamnya.
“Saat ini Pancasila hanya bisa hafalkan, namun belum tentu dapat memaknainya, sehingga pola pikir yang seperti itu harus dirobah,” kata politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Dijelaskannya, Pancasila merupakan sumber tertib hukum yang terjemahannya ada di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang sampai saat ini masih dijadikan konsep bangsa, sehingga diperlukan penekanan terhadap seluruh komponen bangsa untuk tidak meninggalkan sejarah.
Dia juga mengingatkan peserta diskusi agar memberikan solusi untuk pemahaman Pancasila. Sehingga generasi yang akan datang tidak hanya bisa menghafal, tapi dapat memaknai dan menjalankan Pancasila.
”Ini tugas bersama dan saya berharap agar kegiatan diskusi ini menghasilkan solusi yang mampu memberikan pencerahan kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah,” tandasnya.
Anggota Komisi II DPR, Rambe Kamarul Zaman mengatakan, kegiatan-kegiatan diskusi tentang ideolagi Pancasila sudah menjadi agenda rutin tahunan. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah, salah satunya tentang dasar-dasar ideologi yang sudah dicetuskan dan dibuat oleh para pendiri negara. ”Ini agenda DPR setiap tahunnya,” ujarnya.
Diskusi dengan tema “Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa Dan Negara Dalam UUD 1945” dihadiri oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Iqbal, Sekretaris Daerah Tapsel Parulian Nasution, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Prof Ibrahim Siregar, anggota DPRD Padangsidimpuan Irsan Effendi Nasution, Kepala Bagian Humas Dan Protokol Pemkab Tapsel Isnut Siregar dan puluhan peserta diskusi.
“Saya meminta agar seluruh generasi bangsa agar tidak pernah melupakan sejarah, terutama ideolagi Pancasila yang sudah mendasari bangsa selama ini,”ujar Syahrul M Pasaribu ketika menghadiri kegiatan Fokus Group Diskusion (FGD), di Hotel Mega Permata, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Rabu (20/9/2017).
Dikatakannya, seiring kemajuan zaman, Pancasila jangan hanya diucapkan, namun harus memahami makna yang terkandung di dalamnya.
“Saat ini Pancasila hanya bisa hafalkan, namun belum tentu dapat memaknainya, sehingga pola pikir yang seperti itu harus dirobah,” kata politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) itu.
Dijelaskannya, Pancasila merupakan sumber tertib hukum yang terjemahannya ada di dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang sampai saat ini masih dijadikan konsep bangsa, sehingga diperlukan penekanan terhadap seluruh komponen bangsa untuk tidak meninggalkan sejarah.
Dia juga mengingatkan peserta diskusi agar memberikan solusi untuk pemahaman Pancasila. Sehingga generasi yang akan datang tidak hanya bisa menghafal, tapi dapat memaknai dan menjalankan Pancasila.
”Ini tugas bersama dan saya berharap agar kegiatan diskusi ini menghasilkan solusi yang mampu memberikan pencerahan kepada generasi muda agar tidak melupakan sejarah,” tandasnya.
Anggota Komisi II DPR, Rambe Kamarul Zaman mengatakan, kegiatan-kegiatan diskusi tentang ideolagi Pancasila sudah menjadi agenda rutin tahunan. Menurutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak lupa akan sejarah, salah satunya tentang dasar-dasar ideologi yang sudah dicetuskan dan dibuat oleh para pendiri negara. ”Ini agenda DPR setiap tahunnya,” ujarnya.
Diskusi dengan tema “Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Negara, Ideologi Bangsa Dan Negara Dalam UUD 1945” dihadiri oleh Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Iqbal, Sekretaris Daerah Tapsel Parulian Nasution, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Prof Ibrahim Siregar, anggota DPRD Padangsidimpuan Irsan Effendi Nasution, Kepala Bagian Humas Dan Protokol Pemkab Tapsel Isnut Siregar dan puluhan peserta diskusi.
(rhs)