Pengelola Museum Keris Nusantara Tagih Janji Hibah Keris dari Jokowi
A
A
A
SOLO - Pengelola Museum Keris Nusantara menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan menghibahkan koleksi keris pribadinya. Saat peresmian museum yang ada di Kota Solo, Jawa Tengah tersebut, Jokowi menyatakan akan memberikan sejumlah keris, termasuk artefak pemberian Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo Bambang Marsudi Budi Santosa mengatakan, saat ini belum ada khabar mengenai hibah keris sebagaimana disampaikan saat peresmian museum keris, 9 Agustus lalu.
Hibah keris dari Jokowi bakal menambah 450 koleksi keris dan tombak yang ada. Dirinya yakin keris pemberian Presiden bakal semakin menarik minat wisatawan datang ke museum.
“Sekitar satu bulan dibuka, jumlah pengunjung telah mencapai sekitar 4.300 orang,” ungkap Bambang Marsudi, Jumat (15/9/2017).
Pada sisi lain, tim dari Pemerintah Belanda telah datang sekitar dua pekan lalu guna mengecek lokasi museum. Kedatangan mereka guna memastikan koleksi keris mana yang akan ditempatkan di Museum Keris Nusantara.
Namun diakui, penyerahan keris antar negara cukup rumit. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengaku telah mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda. “Kami tertarik untuk merawat artefak keris yang diserahkan Belanda ke pemerintah,” kata Rudy.
Pihaknya masih menunggu pemulangan 1.500 artefak dari Negeri Kincir Angin. Dia berharap Pemerintah Pusat menyetujui permohonan Pemkot Solo merawat keris tersebut. Alasannya, keberadaan museum keris sangat penting sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat tentang dunia perkerisan.
Keris merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Bahkan UNSECO juga telah menetapkan keris sebagai warisan kebudayaan dunia yang berasal dari Indonesia.
“Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda, terdapat keris yang bernilai tinggi, baik dari sisi seni maupun sejarah,” tandasnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Solo Bambang Marsudi Budi Santosa mengatakan, saat ini belum ada khabar mengenai hibah keris sebagaimana disampaikan saat peresmian museum keris, 9 Agustus lalu.
Hibah keris dari Jokowi bakal menambah 450 koleksi keris dan tombak yang ada. Dirinya yakin keris pemberian Presiden bakal semakin menarik minat wisatawan datang ke museum.
“Sekitar satu bulan dibuka, jumlah pengunjung telah mencapai sekitar 4.300 orang,” ungkap Bambang Marsudi, Jumat (15/9/2017).
Pada sisi lain, tim dari Pemerintah Belanda telah datang sekitar dua pekan lalu guna mengecek lokasi museum. Kedatangan mereka guna memastikan koleksi keris mana yang akan ditempatkan di Museum Keris Nusantara.
Namun diakui, penyerahan keris antar negara cukup rumit. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengaku telah mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk ikut merawat keris hibah dari Belanda. “Kami tertarik untuk merawat artefak keris yang diserahkan Belanda ke pemerintah,” kata Rudy.
Pihaknya masih menunggu pemulangan 1.500 artefak dari Negeri Kincir Angin. Dia berharap Pemerintah Pusat menyetujui permohonan Pemkot Solo merawat keris tersebut. Alasannya, keberadaan museum keris sangat penting sebagai sarana pembelajaran bagi masyarakat tentang dunia perkerisan.
Keris merupakan karya seni yang bernilai tinggi. Bahkan UNSECO juga telah menetapkan keris sebagai warisan kebudayaan dunia yang berasal dari Indonesia.
“Saya berharap dari 1.500 artefak yang akan dipulangkan dari Belanda, terdapat keris yang bernilai tinggi, baik dari sisi seni maupun sejarah,” tandasnya.
(sms)