Pilkada Bandung Barat, BMI Dorong Elin Bersanding dengan Maman
A
A
A
BANDUNG BARAT - Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendorong bakal calon (balon) Bupati KBB Elin Suharliah Abubakar bersanding dengan balon Wakil Bupati KBB Maman S Sunjaya yang saat ini masih menjabat sebagai Sekda KBB.
Ketua DPC BMI KBB Fajar Taufik menyebutkan, aspirasi ini sebagai bentuk dukungan moral kepada kedua figur tersebut, sekaligus untuk menghentikan polemik dan saling klaim antarbakal calon yang menganggap bahwa SK DPP sudah mereka amankan.
"Saat ini proses di DPP masih berjalan, tapi ternyata di lapangan sudah ada saling klaim. Makanya dorongan kepada figur Elin dan Maman diharapkan bisa meredam polemik dan memperjelas semuanya," ucapnya, Selasa (12/9/2017).
Dia menyebutkan, BMI sebagai sayap partai PDIP memang tidak memiliki hak dalam merekomendasikan bakal calon. Namun, gerakan ini menjadi sebuah pesan dorongan aspirasi dari kader yang harus diperhatikan. Apalagi, keduanya memang tercatat sebagai kandidat yang ikut proses penjaringan di internal DPC PDIP KBB sebagai bupati dan wakil bupati.
Pertimbangan dukungan kepada keduanya, karena secara kinerja dan jaringan keduanya cukup mumpuni. Elin dianggap mewakili kaum organisasi perempuan, sedangkan Maman adalah birokrat tulen yang memiliki segudang pengalaman di pemerintahan. "Ada sebanyak 900 dukungan tanda tangan untuk Ibu Elin agar maju sebagai calon bupati," tegasnya.
Kendati begitu, semua keputusan itu diserahkan ke DPP PDIP yang memiliki kewenangan dalam menentukan calon bupati/wakil bupati yang akan bertarung dalam pilkada.
"Kalaupun nanti keputusan DPP memisahkan kedua figur ini kami tidak masalah. Yang jelas kami harus mengamankan apa pun yang menjadi keputusan itu," ucapnya seraya menyebutkan untuk mendukung keduanya sudah menyiapkan spanduk dan baliho sebanyak 20.000 yang akan disebar di 165 desa.
Ketua DPC BMI KBB Fajar Taufik menyebutkan, aspirasi ini sebagai bentuk dukungan moral kepada kedua figur tersebut, sekaligus untuk menghentikan polemik dan saling klaim antarbakal calon yang menganggap bahwa SK DPP sudah mereka amankan.
"Saat ini proses di DPP masih berjalan, tapi ternyata di lapangan sudah ada saling klaim. Makanya dorongan kepada figur Elin dan Maman diharapkan bisa meredam polemik dan memperjelas semuanya," ucapnya, Selasa (12/9/2017).
Dia menyebutkan, BMI sebagai sayap partai PDIP memang tidak memiliki hak dalam merekomendasikan bakal calon. Namun, gerakan ini menjadi sebuah pesan dorongan aspirasi dari kader yang harus diperhatikan. Apalagi, keduanya memang tercatat sebagai kandidat yang ikut proses penjaringan di internal DPC PDIP KBB sebagai bupati dan wakil bupati.
Pertimbangan dukungan kepada keduanya, karena secara kinerja dan jaringan keduanya cukup mumpuni. Elin dianggap mewakili kaum organisasi perempuan, sedangkan Maman adalah birokrat tulen yang memiliki segudang pengalaman di pemerintahan. "Ada sebanyak 900 dukungan tanda tangan untuk Ibu Elin agar maju sebagai calon bupati," tegasnya.
Kendati begitu, semua keputusan itu diserahkan ke DPP PDIP yang memiliki kewenangan dalam menentukan calon bupati/wakil bupati yang akan bertarung dalam pilkada.
"Kalaupun nanti keputusan DPP memisahkan kedua figur ini kami tidak masalah. Yang jelas kami harus mengamankan apa pun yang menjadi keputusan itu," ucapnya seraya menyebutkan untuk mendukung keduanya sudah menyiapkan spanduk dan baliho sebanyak 20.000 yang akan disebar di 165 desa.
(zik)