Diduga Ada Kekerasan, Kontras Investigasi Kasus Tahanan Tewas di Sel
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Kasus kematian tahanan Ripzal Siregar (26) di sel Mapolsek Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara (Sumut), pada Senin 4 September 2017 lalu, masih menimbulkan tanda tanya. Komisi Untuk Tindakan Kekerasan Dan Orang Hilang (Kontras) berencana melakukan investigasi dalam waktu dekat.
Koordinator Kontras Sumut Amin Multazam mengatakan, ada indikasi kekerasan dialami warga Kampung Lama, Batangtoru, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel itu sebelum ditemukan tewas, sesuai pengakuan keluarga. Kemudian, ada beberapa kejanggalan yang terjadi dalam kasus tersebut. Salah satunya, pengakuan polisi yang mengatakan Ripzal gantung diri dengan menggunakan kaos dalam. Sementara keterangan dari pihak keluarga atau istri Ripzal, suaminya itu tidak pernah suka menggunakan kaos dalam.
“Keterangan yang berbeda tersebut mengindikasikan adanya kekerasan sebelum korban ditemukan tewas. Berdasarkan pengakuan keluarga, Ripzal dianiaya oleh sejumlah oknum anggota polisi sebelum tewas. Latar belakang seperti inilah yang mendorong kami (Kontras) akan segera melakukan investigasi,” paparnya saat dihubungi Kamis (7/9/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada keterkaitan sejarah antara kematian Ripzal dan penyebab korban ditahan. Laki-laki anak satu itu ditahan karena berkelahi dengan salah seorang oknum polisi yang diduga bertugas di Mapolsek Batangtoru. Beberapa minggu setelah ditahan, Ripzal ditemukan tewas mendadak. Kondisi tersebut semakin mencurigakan karena pihak keluarga sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah lewat perdamaian dan meminta maaf. Namun, tidak ada kepastian dari oknum polisi yang menjadi lawan Ripzal.
Amin Multazam juga meminta kepada pihak kepolisian agar tidak merekayasa kasus tersebut. Penegak hukum harus transparan dalam melakukan penyelidikan. “Kami ingatkan kepada polisi agar proses hukumnya harus tranparan, jangan ada yang ditutupi,” imbuhnya.
Sementara Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tapsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Iqbal sebelumnya mengatakan, Ripzal tewas karena gantung diri. Peristiwa tersebut terungkap setelah petugas kepolisian menemukan dia sudah meregang nyawa. Selanjutnya, polisi langsung membawa jenazah ke RSUD Padangsidimpuan untuk divisum. “Dia ditemukan tewas karena gantung diri,” ujar M Iqbal.
Koordinator Kontras Sumut Amin Multazam mengatakan, ada indikasi kekerasan dialami warga Kampung Lama, Batangtoru, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapsel itu sebelum ditemukan tewas, sesuai pengakuan keluarga. Kemudian, ada beberapa kejanggalan yang terjadi dalam kasus tersebut. Salah satunya, pengakuan polisi yang mengatakan Ripzal gantung diri dengan menggunakan kaos dalam. Sementara keterangan dari pihak keluarga atau istri Ripzal, suaminya itu tidak pernah suka menggunakan kaos dalam.
“Keterangan yang berbeda tersebut mengindikasikan adanya kekerasan sebelum korban ditemukan tewas. Berdasarkan pengakuan keluarga, Ripzal dianiaya oleh sejumlah oknum anggota polisi sebelum tewas. Latar belakang seperti inilah yang mendorong kami (Kontras) akan segera melakukan investigasi,” paparnya saat dihubungi Kamis (7/9/2017).
Lebih lanjut dia menjelaskan, ada keterkaitan sejarah antara kematian Ripzal dan penyebab korban ditahan. Laki-laki anak satu itu ditahan karena berkelahi dengan salah seorang oknum polisi yang diduga bertugas di Mapolsek Batangtoru. Beberapa minggu setelah ditahan, Ripzal ditemukan tewas mendadak. Kondisi tersebut semakin mencurigakan karena pihak keluarga sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah lewat perdamaian dan meminta maaf. Namun, tidak ada kepastian dari oknum polisi yang menjadi lawan Ripzal.
Amin Multazam juga meminta kepada pihak kepolisian agar tidak merekayasa kasus tersebut. Penegak hukum harus transparan dalam melakukan penyelidikan. “Kami ingatkan kepada polisi agar proses hukumnya harus tranparan, jangan ada yang ditutupi,” imbuhnya.
Sementara Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tapsel Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) M Iqbal sebelumnya mengatakan, Ripzal tewas karena gantung diri. Peristiwa tersebut terungkap setelah petugas kepolisian menemukan dia sudah meregang nyawa. Selanjutnya, polisi langsung membawa jenazah ke RSUD Padangsidimpuan untuk divisum. “Dia ditemukan tewas karena gantung diri,” ujar M Iqbal.
(mcm)