Puluhan Kader HMI se-Indonesia Digembleng Wawasan Nusantara
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 98 kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Indonesia mengikuti kegiatan Latihan Kader (LK) II yang digelar HMI Cabang Semarang di Balai Pengembangan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan (BP2KLK) Provinsi Jateng, Semarang, Sabtu (26/8/2017). Mereka merupakan kader pilihan yang lolos seleksi makalah dan screening HMI dengan menyisihkan 189 peserta lainnya.
Dalam kegiatan bertajuk "Pancasila Jiwa Kami" tersebut, para kader HMI dari 33 cabang se-Indonesia ini digembleng selama tujuh hari dengan beragam materi. Di antaranya sejarah Islam, nilai dasar perjuangan (NDP), analisis sosial (Ansos), idelogi politik strategi taktik (Ideopolstratak), wawasan nusantara dan seputar media.
Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Hakim Alif Nugroho mengatakan, kegiatan Latihan Kader II ini bertujuan untuk membina kader HMI agar mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi. "Selain itu juga dalam misi membentuk kader cendekiawan, meningkatkan intelektualitas hingga menumbuhkan semangat perubahan," kata Hakim kepada SINDOnews, Sabtu (26/8/2017).
Menurut dia, kegiatan LK II ini juga diharapkan membentuk kader yang militan, akomodatif dan tanggap terhadap persoalan keumatan dan kebangsaan sehingga dapat berguna untuk daerah dan nasional pada umumnya.
Sementara itu, Nugroho Sulistyo Budi yang menyampaikan materi wawasan nusantara menyatakan bahwa generasi muda hendaknya selalu menjaga komitmen dan konsisten berada dalam satu rumah besar yakni Indonesia. Hal itu diperlukan untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Perlu komitmen dan konsisten berada dalam satu rumah besar yakni Indonesia. Mengingat jaring perekat Indonesia yang utuh ini menghadapi beragam ancaman," tukas Nugroho.
Nugroho menyebutkan, ancaman tersebut bisa berupa upaya memecah sendi perekat hingga pergeseran ideologi. Menghadapi hal tersebut, generasi muda termasuk kader HMI harus tetap berpegang pada ideologi Pancasila.
"Ideologi kita adalah Pancasila, bukan ideologi ke kanan ke kiri. Dan saya yakin kalian semua (kader HMI) adalah generasi muda yang selalu memegang ideologi Pancasila," pungkas alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada ini.
Dalam kegiatan bertajuk "Pancasila Jiwa Kami" tersebut, para kader HMI dari 33 cabang se-Indonesia ini digembleng selama tujuh hari dengan beragam materi. Di antaranya sejarah Islam, nilai dasar perjuangan (NDP), analisis sosial (Ansos), idelogi politik strategi taktik (Ideopolstratak), wawasan nusantara dan seputar media.
Ketua Umum HMI Cabang Semarang, Hakim Alif Nugroho mengatakan, kegiatan Latihan Kader II ini bertujuan untuk membina kader HMI agar mempunyai kemampuan intelektual dan mampu mengelola organisasi. "Selain itu juga dalam misi membentuk kader cendekiawan, meningkatkan intelektualitas hingga menumbuhkan semangat perubahan," kata Hakim kepada SINDOnews, Sabtu (26/8/2017).
Menurut dia, kegiatan LK II ini juga diharapkan membentuk kader yang militan, akomodatif dan tanggap terhadap persoalan keumatan dan kebangsaan sehingga dapat berguna untuk daerah dan nasional pada umumnya.
Sementara itu, Nugroho Sulistyo Budi yang menyampaikan materi wawasan nusantara menyatakan bahwa generasi muda hendaknya selalu menjaga komitmen dan konsisten berada dalam satu rumah besar yakni Indonesia. Hal itu diperlukan untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Perlu komitmen dan konsisten berada dalam satu rumah besar yakni Indonesia. Mengingat jaring perekat Indonesia yang utuh ini menghadapi beragam ancaman," tukas Nugroho.
Nugroho menyebutkan, ancaman tersebut bisa berupa upaya memecah sendi perekat hingga pergeseran ideologi. Menghadapi hal tersebut, generasi muda termasuk kader HMI harus tetap berpegang pada ideologi Pancasila.
"Ideologi kita adalah Pancasila, bukan ideologi ke kanan ke kiri. Dan saya yakin kalian semua (kader HMI) adalah generasi muda yang selalu memegang ideologi Pancasila," pungkas alumnus Fisipol Universitas Gadjah Mada ini.
(wib)