Prioritaskan Ridwan Kamil, Dukungan PAN ke Deddy Mizwar Opsi Kedua
A
A
A
BANDUNG - Partai Amanat Nasional (PAN) memprioritaskan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat 2018 mendatang dan menempatkan dukungan kepada Deddy Mizwar diopsi kedua.
Seperti diketahui, PAN mengincar Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jabar. Bahkan, keduanya pun diundang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN yang digelar di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (21/8/2017) lalu.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menjelaskan, PAN membuka peluang yang sama untuk mendukung Ridwan Kamil atau Deddy Mizwar. Namun, PAN menginginkan kadernya maju di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 mendatang.
Di lain sisi, Ridwan Kamil sendiri sudah mengeluarkan pernyataan terbuka menghendaki kader PAN Bima Arya menjadi pasangannya di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kita buka opsi, tidak tertutup semuanya. Tetapi, intinya kalau kader kita berada sebagai salah satu pasangan, tentu itu yang kita utamakan," ungkap Eddy dalam konferensi pers seusai penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN, Rabu (23/8/2017).
Eddy pun memastikan, pencalonan Bima Arya di Pilgub Jabar 2018 sudah mengerucut. Sebab, dari tiga kader terbaik PAN yang menjadi kandidat, Bima Arya paling memenuhi kriteria sebagai calon gubernur Jabar ketimbang Dessy Ratnasari dan Primus Yustisio.
"Yang dibutuhkan kan administrator pemerintahan, yang memiliki rekam jejak administrasi pemerintahan ya Bima Arya. Sehingga, jika memang keduanya berpasangan akan positif," tuturnya.
Eddy menegaskan, meskipun Bima Arya masih meminta waktu untuk mempertimbangkan kembali pencalonannya di Pilgub Jabar 2018, namun jika partai mengintruksikannya untuk maju, Bima Arya tak boleh mengelak.
"Pada akhirnya semua kader harus siap, seperti halnya Bima Arya yang meminta waktu istikharah dua hari. Tetapi, saat partai menginstruksikan yang barsangkutan, yang bersangkutan harus melaksanakan, itu konsekuensi sebagai kader," jelasnya.
Disinggung nasib dukungan PAN terhadap Deddy Mizwar, Eddy menyatakan, peluang itu tetap masih ada. Namun begitu, keputusan tersebut kini menjadi ranah Ketua Umum (Ketum) PAN. "Itu ketua umum yang memutuskan," pungkasnya.
Seperti diketahui, PAN mengincar Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar sebagai calon gubernur Jabar. Bahkan, keduanya pun diundang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN yang digelar di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Senin (21/8/2017) lalu.
Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menjelaskan, PAN membuka peluang yang sama untuk mendukung Ridwan Kamil atau Deddy Mizwar. Namun, PAN menginginkan kadernya maju di ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 mendatang.
Di lain sisi, Ridwan Kamil sendiri sudah mengeluarkan pernyataan terbuka menghendaki kader PAN Bima Arya menjadi pasangannya di ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Kita buka opsi, tidak tertutup semuanya. Tetapi, intinya kalau kader kita berada sebagai salah satu pasangan, tentu itu yang kita utamakan," ungkap Eddy dalam konferensi pers seusai penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN, Rabu (23/8/2017).
Eddy pun memastikan, pencalonan Bima Arya di Pilgub Jabar 2018 sudah mengerucut. Sebab, dari tiga kader terbaik PAN yang menjadi kandidat, Bima Arya paling memenuhi kriteria sebagai calon gubernur Jabar ketimbang Dessy Ratnasari dan Primus Yustisio.
"Yang dibutuhkan kan administrator pemerintahan, yang memiliki rekam jejak administrasi pemerintahan ya Bima Arya. Sehingga, jika memang keduanya berpasangan akan positif," tuturnya.
Eddy menegaskan, meskipun Bima Arya masih meminta waktu untuk mempertimbangkan kembali pencalonannya di Pilgub Jabar 2018, namun jika partai mengintruksikannya untuk maju, Bima Arya tak boleh mengelak.
"Pada akhirnya semua kader harus siap, seperti halnya Bima Arya yang meminta waktu istikharah dua hari. Tetapi, saat partai menginstruksikan yang barsangkutan, yang bersangkutan harus melaksanakan, itu konsekuensi sebagai kader," jelasnya.
Disinggung nasib dukungan PAN terhadap Deddy Mizwar, Eddy menyatakan, peluang itu tetap masih ada. Namun begitu, keputusan tersebut kini menjadi ranah Ketua Umum (Ketum) PAN. "Itu ketua umum yang memutuskan," pungkasnya.
(nag)