2 Hari di Atas Pohon Kelapa Pemuda Ini Akhirnya Dipaksa Turun
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Kehebohan terjadi di sekitar eks perumahan perkebunan di Kelurahan Air Kuti Kecamatan Lubuklinggau Timur I Lubuklinggau, yang mana ada seorang pria mengaku bernama Pardi berasal dari Kabupaten Jambi berada di atas pohon kelapa selama dua hari dan tidak mau turun. Hingga malam tadi (16/8/2017) sekitar pukul 23.30 WIB, pria tersebut masih tetap bertahan di atas pohon kelapa.
Berbagai upaya dilakukan warga untuk membujuk turun, namun yang bersangkutan tidak juga bergeming dari atas pohon kelapa.
Hingga akhirnya menurunkannya secara paksa menggunakan tali dibantu mobil perawatan lampu jalan Dinas PU Kota Lubuklinggau. Bahkan saat Pardi dibujuk oleh Babinkamtibmas Polsek Lubuklinggau Timur Aipda Setio Utomo bersama Alex yang bersangkutan mengatakan " Aku dak turun takut gek dibacok (Aku tidak turun takut dibacok)," kata Pardi dalam dialek bahasa setempat.
Berdasarkan Informasi dari beberapa warga, Pardi mengaku awalnya datang dari Jambi berniat ingin ke Tebo. Diduga dia tertidur dalam bus sehingga sampai ke Bengkulu.
Selanjutnya dari Bengkulu, dia mengaku naik mobil dan diturunkan sang sopir di depan Kantor BNN Mura. Dan saat ditanyain oleh warga, Pardi malah berlari ke belakang rumah penduduk dan naik pohon kelapa.
“Sudah sejak malam Sabtu kemarin dia berada di atas pohon kelapa. Katanya takut turun nanti dibacok,” ungkap salah satu warga.
Sementara itu Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga didampingi Wakapolres Kompol Andi Kumara dan Kapolsek Lubuklinggau Timur AKP Muhammad Ismail yang turun langsung ke lokasi mengaku mendapatkan informasi tersebut Minggu (6/8/2017) dari warga.
Kemudian Kapolsek memerintahkan Babinkamtibmas untuk membujuk Pardi agar mau turun. Namun tidak juga mau turun, akhirnya Kapolsek berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum meminta bantuan mobil Penerangan Jalan Umum, untuk bisa menurunkan yang bersangkutan.
“Alhamdulillah berhasil diturunkan setelah cukup alot proses evakuasi, hingga selama kurang lebih 4 jam, dibujuk untuk turun, karena yang bersangkutan banyak permintaan antara lain minta nasi bungkus, minum, rokok, kaos, agar petugas yang ke atas tidak berbaju dan sudah diberikan namun belum juga mau turun. Akhirnya dengan secara dikit dipaksa yang bersangkutan bisa dibawa turun dari pohon kelapa. Dan untuk selanjutnya orang nantinya akan diserahkan ke Dinas Sosial," tandasnya.
Berbagai upaya dilakukan warga untuk membujuk turun, namun yang bersangkutan tidak juga bergeming dari atas pohon kelapa.
Hingga akhirnya menurunkannya secara paksa menggunakan tali dibantu mobil perawatan lampu jalan Dinas PU Kota Lubuklinggau. Bahkan saat Pardi dibujuk oleh Babinkamtibmas Polsek Lubuklinggau Timur Aipda Setio Utomo bersama Alex yang bersangkutan mengatakan " Aku dak turun takut gek dibacok (Aku tidak turun takut dibacok)," kata Pardi dalam dialek bahasa setempat.
Berdasarkan Informasi dari beberapa warga, Pardi mengaku awalnya datang dari Jambi berniat ingin ke Tebo. Diduga dia tertidur dalam bus sehingga sampai ke Bengkulu.
Selanjutnya dari Bengkulu, dia mengaku naik mobil dan diturunkan sang sopir di depan Kantor BNN Mura. Dan saat ditanyain oleh warga, Pardi malah berlari ke belakang rumah penduduk dan naik pohon kelapa.
“Sudah sejak malam Sabtu kemarin dia berada di atas pohon kelapa. Katanya takut turun nanti dibacok,” ungkap salah satu warga.
Sementara itu Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga didampingi Wakapolres Kompol Andi Kumara dan Kapolsek Lubuklinggau Timur AKP Muhammad Ismail yang turun langsung ke lokasi mengaku mendapatkan informasi tersebut Minggu (6/8/2017) dari warga.
Kemudian Kapolsek memerintahkan Babinkamtibmas untuk membujuk Pardi agar mau turun. Namun tidak juga mau turun, akhirnya Kapolsek berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum meminta bantuan mobil Penerangan Jalan Umum, untuk bisa menurunkan yang bersangkutan.
“Alhamdulillah berhasil diturunkan setelah cukup alot proses evakuasi, hingga selama kurang lebih 4 jam, dibujuk untuk turun, karena yang bersangkutan banyak permintaan antara lain minta nasi bungkus, minum, rokok, kaos, agar petugas yang ke atas tidak berbaju dan sudah diberikan namun belum juga mau turun. Akhirnya dengan secara dikit dipaksa yang bersangkutan bisa dibawa turun dari pohon kelapa. Dan untuk selanjutnya orang nantinya akan diserahkan ke Dinas Sosial," tandasnya.
(sms)