Miris, Kondisi Kebun Binatang Mangkang Kian Memprihatinkan
A
A
A
SEMARANG - Kondisi Taman Margasatwa Mangkang atau Kebon Binatang Mangkang Semarang kian memprihatinkan. Selain sepi dari pengunjung, kondisi kandang dan beberapa satwa tampak kurang terawat. Saat SINDOnews memantau langsung di dalam area Bonbin Mangkang, Rabu (2/8/2017) , sejumlah kandang terlihat rusak.
Seperti kandang burung Merak, terdapat genteng yang sudah pecah hingga kayu penyangga yang keropos. Begitu juga di kandang rusa, banyak ditemui ranting dan dedaunan berserakan. Sementara sampah juga tampak berserakan di kandang buaya muara.
Kondisi sejumlah satwa pun juga tampak tak terawat. Seperti rusa-rusa yang badannya tampak kurus kering kerontang, bau beruang yang menyengat hinggga kotoran gajah yang berserakan. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh pengunjung bonbin.
"Sayang sekali punya kebun binatang sebesar ini kalau kandang dan hewannya kurang terawat. Masak kandang burung Merak dibiarkan rusak," ungkap Darwanto, pengunjung asal Kendal. Dia berharap pihak pengelola memperhatikan kondisi binatang dan kandangnya supaya pengunjung lebih nyaman.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bonbin Mangkang Semarang Kusyanto mengakui pihaknya selama ini belum bisa melakukan pengembangan karena terkendala aturan, seperti tukar-menukar satwa dengan kebun binatang lain untuk memperkaya koleksi satwa.
Dikatakan, ada beberapa jenis satwa di Kebon Binatang Mangkang yang sudah over populasi dan kebutuhan pakannya relatif mahal. "Untuk tukar satwa jenis lain harus memiliki izin lembaga konservasi," pungkasnya.
Seperti kandang burung Merak, terdapat genteng yang sudah pecah hingga kayu penyangga yang keropos. Begitu juga di kandang rusa, banyak ditemui ranting dan dedaunan berserakan. Sementara sampah juga tampak berserakan di kandang buaya muara.
Kondisi sejumlah satwa pun juga tampak tak terawat. Seperti rusa-rusa yang badannya tampak kurus kering kerontang, bau beruang yang menyengat hinggga kotoran gajah yang berserakan. Kondisi tersebut dikeluhkan oleh pengunjung bonbin.
"Sayang sekali punya kebun binatang sebesar ini kalau kandang dan hewannya kurang terawat. Masak kandang burung Merak dibiarkan rusak," ungkap Darwanto, pengunjung asal Kendal. Dia berharap pihak pengelola memperhatikan kondisi binatang dan kandangnya supaya pengunjung lebih nyaman.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Bonbin Mangkang Semarang Kusyanto mengakui pihaknya selama ini belum bisa melakukan pengembangan karena terkendala aturan, seperti tukar-menukar satwa dengan kebun binatang lain untuk memperkaya koleksi satwa.
Dikatakan, ada beberapa jenis satwa di Kebon Binatang Mangkang yang sudah over populasi dan kebutuhan pakannya relatif mahal. "Untuk tukar satwa jenis lain harus memiliki izin lembaga konservasi," pungkasnya.
(nag)