Polisi Sebut Pengeroyok Rico di Stadion GBLA Lebih dari 10 Orang

Senin, 31 Juli 2017 - 12:59 WIB
Polisi Sebut Pengeroyok...
Polisi Sebut Pengeroyok Rico di Stadion GBLA Lebih dari 10 Orang
A A A
BANDUNG - Polrestabes Bandung telah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Rico Andrean (22) meninggal dunia. Jumlah pelaku yang mengeroyok korban di pintu S tribun utara Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Gedebage, Sabtu (22/7/2017), lebih dari 10 orang.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan, sampai saat ini Satreskrim Polrestabes Bandung telah memeriksa 10 saksi. Enam di antaranya teman-teman korban dan empat personel polisi yang bertugas di pintu S tribun utara Stadion GBLA. “Nanti lima saksi lagi akan diperiksa terkait kasus ini,” kata Hendro kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (31/7/2017).

Selain meminta keterangan dari sejumlah saksi, penyidik juga mempelajari rekaman video dan foto, baik yang diberikan oleh Wali Kota Ridwan Kamil dan juga dari media. Dari foto dan video itu diharapkan para pelaku dapat segera ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. “Kami mengidentifikasi pelaku pengeroyokan lebih dari 10 orang,” ujar Hendro.

Disinggung apakah pelaku teridentifikasi sebagai anggota salah satu organisasi bobotoh, Hendro menyebut pihaknya belum tahu. Namun para pelaku dipastikan Bobotoh, bisa anggota Bomber, The Bomb, dan Viking Persib Club (VPC). “Para penonton yang masuk dari pintu S tribun utara dan di GBLA itu semuanya pendukung Persib, Bobotoh,” tutur Hendro.

Hendro juga menegaskan, petugas sudah mengantongi identitas para pelaku. “Cepat atau lambat mereka pasti tertangkap. Lebih baik menyerahkan diri daripada kami lakukan upaya represif,” tandas dia.

Diberitakan sebelumnya, Rico Andrean (22), korban pengeroyokan sejumlah oknum bobotoh di Stadion GBLA Gedebage, Kota Bandung, Sabtu 22 Juli 2017, akhirnya meninggal dunia pada Kamis (27/7/2017) sekitar pukul 10.25 WIB.

Korban yang dikeroyok belasan orang saat pertandingan antara Persib Bandung melawan Persija sedang turun minum babak pertama itu, mengembuskan napas terakhir setelah dirawat intensif selama enam hari di RS Santo Yusup, Cicadas, Kota Bandung.

Akibat pengeroyokan itu, pemuda kelahiran Bandung 14 Juni 1995 ini menderita luka lebam di sekujur tubuh, wajah, dan belakang kepala. Rico pun sempat tak sadarkan diri selama satu minggu. Almarhum dimakamkan di TPU Cikutra pada Kamis 27 Juli 2017 sore.
(mcm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9265 seconds (0.1#10.140)