Tujuh Satwa Langka Akan Dilepasliarkan di TN Baluran

Minggu, 30 Juli 2017 - 16:34 WIB
Tujuh Satwa Langka Akan Dilepasliarkan di TN Baluran
Tujuh Satwa Langka Akan Dilepasliarkan di TN Baluran
A A A
KULONPROGO - Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta (YKAY) bersama-sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dan PT Pesona Natasha Gemilang (Natasha Skin Care Clinic Center) akan melepasliarkan tujuh ekor satwa langka di kawasan Taman Nasional (TN) Baluran, Situbondo, Jawa Timur pada 10 Agustus mendatang.

Setidaknya ada tujuh ekor satwa yang terdiri dari seekor elang Brontok (Nisaetus chirhatus), 4 ekor Elang Alap Jambul (Accipiter trivirgatus) dan 2 ekor Landak Raya (Histrix brachiura). Satwa ini diperoleh dari sejumlah operasi yang dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Mabes Polri.

Selain itu, ada juga yang merupakan serahan langsung dari masyarakat dalam kurun 2012- 2015 lalu. Satwa ini telah menjalani proses rehabilitasi di fasilitas milik YKAY di Kabupaten Kulonprogo yaitu WRC (Wildlife Rescue Centre) Jogja, dan dinilai layak untuk dilepasliarkan kembali.

“Sebenarnya ada sembilan yang akan dilepas. Tetapi ada dua elang batal karena masih terdapat virus ND (Newcastle Disease),” jelas Manager Konservasi WRC Jogja drh. Randy Kusuma.

Ketujuh satwa yang akan dilepasliarkan ini dalam kondisi layak baik dari sisi kesehatan dan perilaku. Respon terhadap mangsa, perilaku liarnya juga bagus, sehingga layak untuk lepasliarkan. Sebelum dilepas, elang ini diukur (morfometri) serta pemasangan penandaan burung (birdbanding) di site WRC Jogja.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta Junita Parjanti, mengapresiasi salah satu tujuan utama dari rehabilitasi satwa, yaitu pengembalian satwa liar ke alam. “Ini salah satu puncak dari kegiatan konservasi satwa liar, bahwa satwa dapat kembali lagi ke alam dan menjalankan fungsi alamiahnya”, ucapnya.

Taman Nasional Baluran, dipilih karena habitatnya cocok untuk jenis satwa yang akan dilepasliarkan. Kawasannya juga sangat luas dan aman, sumber pakan.
“Pelepasan di sana bertepatan dengan Hari Konservasi Nasional 2017,” jelas Junita.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3264 seconds (0.1#10.140)