Puluhan Warga Bone Keracunan Usai Santap Makanan Aqiqah
A
A
A
WATAMPONE - Puluhan warga Kelurahan Padaelo, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dilarikan ke puskesmas karena mengalami keracunan usai menyantap hidangan pada acara syukuran aqiqah yang digelar warga bernama Jamaluddin, Rabu (5/7/2017).
Informasi yang dihimpun, sebanyak 16 warga dari berbagai desa di Kecamatan Mare di rawat di Puskesmas Mare, sementara beberapa warga lainnya dilarikan ke Puskesmas Cina dan di Sinjai.
Kapolsek Mare, AKP Sukardi mengatakan, sebanyak 16 warga yang dilarikan ke Puskesmas Mare, 12 orang di antaranya terpaksa menjalani rawat inap di puskesmas tersebut setelah diobservasi oleh dokter setempat.
Dia menyebutkan, setelah menyantap hidangan yang disediakan tuan rumah, mereka mengalami gejala yang sama seperti sakit perut, diare, muntah, sakit kepala, lemas dan pusing. Hidangan yang disediakan seperti, nasi putih, ayam goreng, ayam suir, sup, dan sayuran.
“Sampel makanan yang diduga bermasalah tersebut sudah diambil oleh pihak dinas kesehatan untuk diteliti, sementara warga yang diduga keracunan mendapatkan perawatan medis, ada yang mendapatkan rawat inap di puskesmas, tapi tadi pagi sebagian sudah keluar dan kondisinya membaik,” katanya.
Dewi (40) salah seorang warga yang diduga keracunan itu mengaku, saat menyantap hidangan itu, dia bersama tamu lain tidak merasakan adanya kelainan pada makanan itu. Namun berselang satu jam dan tiba di rumahnya, dia baru merasakan pusing dan mual.
“Mungkin yang bermasalah itu ayam suir-suirnya, karena anak saya tidak makan itu tidak keracunan, begitu juga dengan ceritanya warga yang keracunan karena makan ayam suir-suirnya,” katanya saat masih berada di Puskesmas Mare.
Salah seorang perawat di Puskesmas Mare, Nirwana (28) mengatakan, sejak kemarin ada 16 warga yang mendapatkan perawatan medis. Dugaan awal katanya, karena keracunan, warga yang datang sekira pukul 16.30 Wita, dan beberapa di antaranya dirawat inap.
“Setelah diberikan perawatan medis, sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya. Saat ini, tersisa satu pasien keracunan yang masih dirawat di puskesmas itu, karena pengaruh komplikasi dengan penyakit lain.
Informasi yang dihimpun, sebanyak 16 warga dari berbagai desa di Kecamatan Mare di rawat di Puskesmas Mare, sementara beberapa warga lainnya dilarikan ke Puskesmas Cina dan di Sinjai.
Kapolsek Mare, AKP Sukardi mengatakan, sebanyak 16 warga yang dilarikan ke Puskesmas Mare, 12 orang di antaranya terpaksa menjalani rawat inap di puskesmas tersebut setelah diobservasi oleh dokter setempat.
Dia menyebutkan, setelah menyantap hidangan yang disediakan tuan rumah, mereka mengalami gejala yang sama seperti sakit perut, diare, muntah, sakit kepala, lemas dan pusing. Hidangan yang disediakan seperti, nasi putih, ayam goreng, ayam suir, sup, dan sayuran.
“Sampel makanan yang diduga bermasalah tersebut sudah diambil oleh pihak dinas kesehatan untuk diteliti, sementara warga yang diduga keracunan mendapatkan perawatan medis, ada yang mendapatkan rawat inap di puskesmas, tapi tadi pagi sebagian sudah keluar dan kondisinya membaik,” katanya.
Dewi (40) salah seorang warga yang diduga keracunan itu mengaku, saat menyantap hidangan itu, dia bersama tamu lain tidak merasakan adanya kelainan pada makanan itu. Namun berselang satu jam dan tiba di rumahnya, dia baru merasakan pusing dan mual.
“Mungkin yang bermasalah itu ayam suir-suirnya, karena anak saya tidak makan itu tidak keracunan, begitu juga dengan ceritanya warga yang keracunan karena makan ayam suir-suirnya,” katanya saat masih berada di Puskesmas Mare.
Salah seorang perawat di Puskesmas Mare, Nirwana (28) mengatakan, sejak kemarin ada 16 warga yang mendapatkan perawatan medis. Dugaan awal katanya, karena keracunan, warga yang datang sekira pukul 16.30 Wita, dan beberapa di antaranya dirawat inap.
“Setelah diberikan perawatan medis, sebagian besar pasien sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya. Saat ini, tersisa satu pasien keracunan yang masih dirawat di puskesmas itu, karena pengaruh komplikasi dengan penyakit lain.
(sms)